Bocah Penjual Makaroni Bikin Netizen Terharu, Begini Kisahnya
Kardus yang kemudian diisi jajanan 'makaroni' itu dibawa menggunakan sepeda, untuk ditawarkan kepada pembeli.
Editor: Rendy Sadikin
“Sepulang kantor, saya enggak sengaja lihat anak kecil berjualan. Saya penasaran, dan minta adik itu minggir,” kata Ika yang juga alumnus jurusan Akuntasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta itu.
Setelah bertanya, Ika mengaku iba mendengar cerita sang anak berjualan. Eko pun lalu diantar pulang untuk menunjukkan kondisi orangtuanya.
Di sana, rasa iba kembali muncul.
“Sampai di rumahnya, saya bertemu dengan ibunya, Dewi. Mereka kos, menempati kamar ukuran 3x3,” kata Ika.
Kisah Ika ini diunggah pada laman lini masa jejaring sosial Facebooknya.
Di rumah kecil itu, keluarga Eko juga berjualan kecil-kecilan untuk menghidupi dia, adiknya yang berumur dua tahun, dan ibunya.
Eko tampaknya mulai terbiasa dengan kerja berkeliling. Meski baru menginjak kelas dua SD, pikiran telah dewasa. Ia juga mampu merawat adik kecilnya.
“Saya terharu sekali mendengar cerita ibunya. Eko juga melarang ibunya ikut berjualan keliling, karena khawatir ibunya sakit, tidak kuat jalan jauh," imbuh dia.
Sore ini, Ika pun mengajak Kompas.com untuk mengunjungi rumah bocah kecil ini.
“Sore ini jam 5, tunggu di depan Perum Ganesha,” tambah Ika, saat dikonfirmasi, Jumat (5/2/2016) siang ini.