Suhu Badan Penumpang yang Turun 38 Derajat Langsung Diamankan
Alat perekam suhu badan terdiri dari komponen yakni CCTV, kamera, dan komputer yang mampu mendeteksi suhu tubuh dari jarak lima meter
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Nuraini Faiq
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya di Bandara Juanda dikerahkan untuk mengantisipasi penyebaran virus zika.
Mereka memeriksa secara ketat setiap penumpang di kedatangan penerbangan internasional.
Seperti yang dilakukan petugas KKP pada Jumat (5/2/2016) kemarin, mereka memperketat pengawasan kedatangan penumpang dengan mengamati rekaman alat Thermal Scanner.
Sebuah alat yang langsung secara otomatis mendeteksi suhu badan penumpang di bandara.
"Penumpang yang suhu badannya panas hingga 38 derajat akan secara otomatis terekam kamera. Selanjutnya, penumpang dipersilakan untuk dilakakukan pemeriksan intensif," kata Kepala Korwil KKP Kelas 1 Surabaya, Pudjo Suwanto.
Para penumpang di bandara itu biasanya harus antre melewati petugas imigrasi.
Di saat yang bersamaan, tubuh mereka tertangkap alat Thermal Scanner.
Alat perekam suhu badan itu berupa sistem dengan banyak komponen yakni CCTV, kamera, dan komputer.
Semuanya terhubung melalui sistem.
Dalam jarak 5 meter, alat itu akan berfungsi mendekati suhu badan.
Jika penumpang dari luar negeri itu terdeteksi ini diamankan.
"Kalau suspect langsung kami isolasi," kata dr Bangun Cahyo Utomo.
Petugas tak mau kecolongan.
Apalagi jika penumpang itu baru tiba dari negara terjangkit di Amerika Selatan, seperti Ekuador, Brazil, Meksiko, Panama, dan daerah Amerika latin lainnya.
Selain bersuhu tinggi hingga di atas 38 derajat, biasanya yang terkena virus ini lemas dan merasa nyeri. Inilah salah datu ciri-ciri suspect zika.
Tidak melihat warga negera asing atau domestik tetap dilakukan perosedur SOP.
Mereka yang positif suspect akan digiring ke ruang isolasi.
Mereka harus ditahan untuk tidak melanjutkan perjalanan atau pulang.
Selanjutnya dikirim ke RSU Dr Soetomo Surabaya.
Sebenarnya peralatan rekam suhu badan itu juga sudah lama dioperasikan di Bandara Juanda.
Sebelumnya vius Ebola dan Mers juga memaksimalkan alat ini.
Selain di Terminal 2 Juanda, juga ada di Teeminal 1.
Terminal 1 ini karena ada penerbangan umrah.
WHO telah menetapan virus Zika sebagai PHEIC atau public health emergency of international concern.
Semua negara harus mewaspadai penyebaran virus tersebut.
Apalagi disebutkan bahwa Indonesia berisiko tinggi.
Sebab, Indonsia menjadi tempat hidupnya nyamuk aedes aegypti.
Menurut peneltitian lembaga bio molekuler, virus zika juga ditemukan di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.