Dosen Ditetapkan Sebagai Tersangka Pembunuh Keluarga, Ini Kata Mantan Mahasiswanya
Sama sekali tak menyangka. Tidak ada tampang pembunuh. Tidak masuk akal
Penulis: Rahmadhani
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Ditetapkannya Nurhansyah alias Anang alias Nanang (45) oleh polisi sebagai otak pembunuhan keji terhadap adik dan kedua orangtuanya, membuat sebagian besar civitas Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) kaget.
Wajar karena Nanang punya posisi cukup mentereng di Poliban.
Selian dosen, dia masih tercatat sebagai Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Poliban.
"Sama sekali tak menyangka. Tidak ada tampang pembunuh. Tidak masuk akal," ucap Cacan (bukan nama sebenarnya) salah satu alumni Poliban yang pernah diajar oleh Nanang.
Cacan mengatakan, perihal ditetapkannya sang dosen menjadi tersangka pembunuhan, bahkan dengan korban jiwa bahkan sudah menyebar di grup BBM alumni Poliban.
"Sebenarnya bikin malu, sama sekali tidak ada yang menyangka. Makanya ramai. Tapi mau bagaimana lagi," ucapnya yang tak mau namanya disebutkan lantaran tidak nyaman dengan sang dosen.
Cacan sendiri sewaktu masih aktif di kampus beberapa tahun lalu, mengaku cukup dekat dengan Nanang.
"Sering bantu beliau. Orangnya itu lowprofil, baik. Murah senyum dan suka negur sama mahasiswanya. Orangnya rajin olahraga. Mulai kemarin pas beliau ditahan, sebenarnya sudah pada ribut tuh teman-teman," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kendati tidak mendapatkan pengakuan dari Nurhansyah alias Anang alias Nanang (45) polisi akhirnya menetapkan dosen Poliban Banjarmasin itu sebagai tersangka pembunuhan sadis satu keluarga.
Yang dibunuh tak lain adalah kedua orangtuanya, Majid Sobari (76) serta sang adik Ancah.
Majid (70) istri dan putra bungsungnya bernama Ancah, ditemukan tewas di dalam mobil Avanza warna Abu-Abu DA 8880 TI di Desa Danau Salak Kecamatan Astambul, Rabu (24/2/2016) dinihari.
Ketiganya diketahui selama ini tinggal di Gang Madrasah RT5 RW 2 Kelurahan Sekumpul, Kota Martapura. (Rahmadhani)