Sopir Angkot Tewas Ditikam Kakak Ipar Saat Lagi Nunggu Penumpang
Peristiwa bermula dari, korban yang berprofesi sebagai sopir Angkot, sementara menunggu penumpang di lokasi kejadian.
Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Sugiyarto
Sopir angkot tewas ditikam kakak ipar
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Baru saja dihebohkan sesosok mayat ditemukan tewas akibat luka tikaman.
Kini Senin (29/2/2016) Sekitar pukul 18.30 Wita terjadi kasus penikaman yang mengakibatkan sopir angkot tewas akibat 5 tikaman.
Lelaki berinisial CH alias Ungke (38), warga Kelurahan Tikala Baru lorong pemadam, Kecamatan Tikala Manado, mempertanggung jawabkan perbuatannya setelah dirinya menghabisi nyawa adik iparnya bernama Roy Rampen (35).
Peristiwa penikaman itu terjadi diterminal Kamangta. Peristiwa bermula dari, korban yang berprofesi sebagai sopir Angkot, sementara menunggu penumpang di lokasi kejadian.
Dan disaat menunggu mobil angkotnya penuh, ternyata korban menerima telepon dari seseorang.
Nah, pelaku yang tidak lain adalah kakak ipar korban, ternyata sempat melihat kalau korban sedang menelepon seseorang sehingga pelaku curiga kalau korban sedang menelepon selingkuhannya.
Pelaku yang saat itu sudah dipengaruhi Miras, lantas mendekati korban lalu menghujani adik iparnya itu dengan lima tusukan dibagian perut dan belakang.
Sontak mendapat tikaman tersebut darah segar langsung muncrat dan korban pun terkapar bersimbah darah.
Dibantu warga, sopir angkot itu dilarikan ke Rumah sakit setempat namun sayangnya nyawanya tidak tertolong dan akhirnya merenggang nyawa.
Tim anti bandit Polsek mendapat informasi langsung bergerak cepat. berhasil menangkap pelaku hanya beberapa menit setelah peristiwa terjadi.
Dari pengakuan pelaku, diri curiga kalau korban menelepon wanita idaman lain.
"Saya curiga dia menelepon perempuan lain, soalnya istrinya adalah adik saya." Ujarnya di hadapan petugas.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi, membenarkan kasus pembunuhan tersebut.
"Pelaku sudah ditangkap, dan sementara dalam penyelidikan polisi. Sedangkan jasad korban akan dibawa ke ruang Pemulasaran RSUP Kandou Manado, untuk diotopsi." Imbuh Marsidi. (Fer)