Sepengetahuan Tetangga, Istri Fredi Bekerja di Cafe
Seluruh warga tidak tahu alamat keluarga besar dari Fredi dan istrinya Neni Lusiana, apalagi, keduanya tertutup dengan warga sekitar
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Neni Lusiana (27), istri Fredi Alias Ali, sekaligus ibu kandung Jaiden, bayi yang meninggal dunia akibat dianiaya ayah kandungnya disebut bekerja pada sebuah cafe di Sunggal.
Seorang warga Budi mengatakan, tidak kenal dengan Fredi (30) dan Neni Lusiana (27) karena baru satu pekan tinggal di Komplek Pasar IV Indah, Nomor 11 C Medan Sunggal.
Meskipun demikian, ia tidak tahu pemilik rumah tersebut.
"Kawan-kawan bilang istrinya kerja di cafe, tapi saya tidak tahu nama cafenya. Kalau Fredinya jarang terlihat, tidak tahu kerja di mana. Kabarnya pengangguran. Pemilik rumah saya tidak kenal," katanya di depan Komplek Pasar IV Indah, Medan Sunggal, Sumatera Utara, Selasa (1/3/2016).
Seluruh warga tidak tahu alamat keluarga besar dari Fredi dan istrinya Neni Lusiana, apalagi, keduanya tertutup dengan warga sekitar, sehingga tidak dikenal secara bagus.
"Tertutup mereka, biasanya kalau orang baru pindah itu suka menegur sesama tetangga. Mereka ini enggak gitu. Saya karena ribut-ribut masalah ini jadi kenal, sebelumnya tidak pernah jumpa. Kami tidak ada yang tahu keluarganya," ujarnya.
Ia menceritakan, pada Senin (29/2/2016) malam, mendengar informasi bahwa Fredi memukul anaknya tapi banyak warga anggap pemukulan tersebut biasa.
Namun, belakangan beredar kabar kalau yang dipukul anak berusia tujuh bulan.
"Malamnya saya dengar kabar, ada Bapak pukul anak. Tapi, kami tidak tahu yang dipukul anak bayi. Saya menduga, biasa kalau anak bandel dipukul orangtua. Rupanya anak bayi ditampar, ya meninggal dunia. Mungkin anaknya menangis, jadi panik langsung main tampar saja," katanya.
Dia menyampaikan, beberapa warga membawa balita kembar Jaiden dan Raiden ke rumah sakit setelah mendengar cekcok antara Neni dan Fredi.
"Setelah dengar ribut-ribut ada warga yang menolong lalu membawa ke rumah sakit. Lalu pengacara yang tinggal di sudut kanan paling ujung melapor ke kepala lingkungan. Jadi mereka tidak melapor ke kepling, sehingga enggak ada yang kenal," ujarnya.