Bentrok Antarwarga di Tulang Bawang Barat Lampung Tewaskan Tiga Orang
Sedikitnya tiga orang tewas dalam konflik antarwarga di Dusun Terang Sakti, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sedikitnya tiga orang tewas dalam konflik antarwarga di Dusun Terang Sakti, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, Jumat (11/3/2016) petang.
Bentrokan antardua kelompok massa yang terjadi di Tulang Bawang Barat, Jumat (11/3/2016) tersebut dipicu pembunuhan warga akibat sengketa lahan di kawasan Register 44.
Tiga orang tewas dan empat orang lainnya luka-luka.
Korban meninggal ialah Ketut Sartono (35), Komang Suparte (30), dan Paidi (40). Adapun korban luka-luka ialah Subakir (25), Kadek Parte, Nyoman Eko, (25) dan Suripto (30).
Keempatnya mengalami sejumlah luka tembak dan bacok di tubuhnya.
Sementara itu petugas kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap sejumlah terduga pelaku pembunuhan yang memicu konflik.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih ketika dihubungi Kompas, Sabtu (12/3/2016).
"Tim Khusus Anti Bandit 308 Polres Tulang Bawang saat ini melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku pembunuhan bernama IT, IK, Bs, Us, dan Wah. Para terduga pelaku merupakan warga Dusun Terang Agung yang juga merupakan tetangga korban," ujar Sulis.
Pantauan Kompas di lokasi kejadian, suasana masih tampak sepi. Rumah-rumah warga masih ditinggalkan pemiliknya yang mengungsi.
Sejumlah rumah yang terbakar dan mengalami perusakan telah diberi garis polisi. Tampak pula bangkai motor yang terbakar dalam kerusuhan kemarin.
Guna mencegah bentrok susulan, sejumlah aparat keamanan dari polisi dan TNI masih berjaga di sekitar lokasi.
Ditemui di lokasi kejadian, Komandan Distrik Militer 0412 Letnan Kolonel Mahfud Supriyadi mengimbau agar masyarakat segera kembali ke rumahnya masing-masing.
"Kondisi sudah kondusif, warga silakan pulang. Anggota saya ada di lokasi untuk menjamin keamanan," ujarnya.
Mahfud membenarkan sejak bentrokan pecah hari Jumat pukul 15.00 seluruh warga mengungsi ke desa tetangga yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Setidaknya 300 orang mengungsi karena khawatir terjadi bentrok susulan.