Ira Bersihkan Bercak Darah Suami 'Gunakan' Tetesan Air Mata
Air mata Ira terus menetes ke lantai yang masih merah oleh bekas darah suaminya, yang tewas menerima luka tusuk dari temannya, Gendut.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pelarian Andi alias Gendut (22) dihentikan oleh Satreskrim Polsek Batu Ampar. Ia disangka penusuk benda tajam ke sekujur tubuh Muhammad Fater.
Fater tewas mendapat sejumlah tusukan oleh Gendut ketika tertidur lepas sendirian di dalam kamarnya. Istrinya, Ira, tak berada di rumah dan sedang membantu memasak ibu mertuanya itu.
Polisi menangkap Gendut di Pelabuhan Daik, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, ketika hendak berangkat ke Pulau Tujuh, Natuna.
Kapolsek Batu Ampar, Kompol Ary Baroto, membenarkan tertangkapnya gendut. Namun polisi enggan menjelaskan motif pelaku tega menghabisi nyawa temannya itu.
"Sudah ditangkap kemarin. Sekarang pelaku masih dalam perjalanan menuju ke sini. Kita belum periksa pelaku karena dia belum sampai di sini," ujar Ary di Polsek Batu Ampar, Kamis (31/3/2013).
Informasi yang dihimpun Tribun Batam, Gendut merupakan teman tongkrongan korban. Pelaku tinggal di kawasan Batu Merah Atas, sementara korban tinggal di Batu Merah Bawah.
Sejumlah warga sempat melihat Gendut keluar dari rumah korban, tak lama Fater keluar dari rumahnya sambil bersimbah darah dan hanya menggunakan celana dalam. Segera warga yang melihat membawa suami Ria ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.
Berdasar keterangan warga tadi, polisi mencari tahu keberadaan korban. Meski sempat kabur meninggalkan Kota Batam, Gendut berhasil ditangkap di Daik, Kabupaten Lingga.
Keberangkatan pelaku ke Daik karena hendak menyeberang Pulau tujuh. Diketahui, pelaku merupakan perantauan asal Pulau Tujuh, Kabupaten Natuna.
Sehari setelah kematian suaminya, Ira masih sangat terpukul. Apalagi, anak semata wayangnya masih berumur empat tahun dan perlu biaya dan kasih sayang sang Ayah.
Saat Tribun Batam mengunjungi rumahnya di kawasan Batu Merah Bawah, Ira sedang membersihkan bekas darah suaminya di ruang tamu rumah kontrakan mereka.
Sambil membersihkan bercak darah, air matanya terus menetes karena ia masih tidak percaya tragedi berdarah itu menyebabkan dirinya menjadi Janda.
Ira bercerita, selama ini suaminya sering tidur di ruang tamu rumah kontrakan tersebut.
"Kalau di dalam kamar panas, makanya suami saya jarang tidur di dalam kamar. Saya dan anak saja yang sering tidur di kamar," cerita Ira.
Pagi sebelum kejadian, Ira tidak sempat pamitan kepada suaminya saat hendak keluar rumah untuk memasak di rumah mertuanya, tidak jauh dari kontrakan mereka.
Ira sengaja tidak membangunkan suaminya lantaran Fater masih tertidur pulas. "Saya tidak mau bangunkan dia, karena dia masih tidur pulas," sambung dia.
Kabar pembunuh suaminya sudah ditangkap pihak kepolisian, sudah Ira ketahui dari para tetangga sekitar kontrakannya.
Bekas percikan darah tersebut masih menempel di dinding rumah korban. Bekas darah dibersihkan dengan menggunakan kain basah. Saat dibersihkan, Ira dibantu oleh seorang temanya.
Kemarin, setelah diberitahu suaminya berdarah saat keluar rumah hanya memakai kolor, Ira langsung pergi dari rumah mertuanya dan langsung mendekap tubuh Fater.
"Namanya istri melihat suami seperti itu, dia langsung memeluknya," sambung Chandra, tetangga yang ditemui Tribun Batam di RSBK Batam, Rabu (30/3/2016).
Informasi beredar, Fater ditusuk Gendut saat tertidur di kontrakannya pukul 11:00 WIB. Segera setelah menusuk temannya itu, Gendut lalu melarikan diri.
Fater sempat menjalani perawatan insentif di RSBK, Seraya, Batam. Sementara Ira masih terguncang atas apa yang dialami suaminya. Ia terbaring lemas, sesekali memanggil nama suaminya.
Setelah menjalani perawatan intensif hampir dua jam, Fater meninggal dunia. Pihak medis mengatakan Fater tewas akibat mengeluarkan banyak darah.
Kematian Fater membuat Ira menangis histeris. Ia tak menyangka terakhir kali melihat suaminya bernapas saat tertidur pulas, sebelum keluar rumah.
"Siapa yang punya dendam dengan suami saya, bilang sajalah baik-baik, bukan begini caranya," kata Ira menangis, sambil ditenangkan keluarganya.
Di pelukan ibu mertuanya, Ira menangis. Ibu kandung Fater juga sama. Mereka sangat terpukul lelaki kesayangan di tengah-tengah keluarga tewas mengenaskan.
"Dia itu orang baik. Enggak menyangka saya kalau ada orang yang bertindak seperti ini kepadanya," ujar satu dari sekian sahabat yang ada di rumah sakit.