Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Pengurus Pusat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akhirnya turun tangan menyikapi pengunduran diri lima pengurus BAZNAS Kabupaten Nunukan.

Pengunduran diri Ketua BAZNAS Kabupaten Nunukan Haji Zahri Fadli dan para pengurus lainnya Haji Achmad Sholeh, H Muh Harun Zain, Haji Halisah dan Haji Sulaiman berawal dari tuduhan korupsi di organisasi tersebut.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Nunukan, Slamet Riyadi mengatakan, kunjungan selama dua hari pemimpin BAZNAS pada Rabu (6/4/2016) mendatang mengagendakan pembahasan kepengurusan BAZNAS yang sempat bermasalah, akibat isu korupsi.

"Jadi tanggal 7 April ini final keputusannya,” ujarnya.

Dia mengatakan, pemimpin BAZNAS turun ke Kabupaten Nunukan menyusul diterimanya berkas pengunduran diri pada pengusus BAZNAS Kabupaten Nunukan.

“Mereka akan mendengarkan masukan dari pengurus BAZNAS Kabupaten Nunukan dan pemerintah Kabupaten Nunukan,” ujarnya.

Dari pertemuan dimaksud, akan dikeluarkan keputusan final terkait kelanjutan nasib kepengurusan BAZNAS Kabupaten Nunukan.

Sebelum kedatangan pemimpin BAZNAS, Pemerintah Kabupaten Nunukan dan mantan pengurus BAZNAS Kabupaten Nunukan telah melakukan pertemuan terkait kekosongan kepengurusan.

“Saat itu diminta pengurus sebelumnya untuk kembali aktif sampai ada keputusan final,” ujarnya.

Kedatangan pemimpin BAZNAS ini juga terkait usulan pembangunan boarding school di sekitar Islamic Center Nunukan.

“Waktu ke BAZNAS kami sudah menyampaikan usulan itu. Dan BAZNAS merespon positif bahkan pemerintah ditantang untuk segera membuat perencanaannya,” ujarnya.

Dia mengatakan, kedatangan pemimpin BAZAS ini menjadi kesempatan untuk menegaskan kembali usulan boarding school. Apalagi lokasi pembangunannya sudah dipersiapkan.

"Insya Allah lokasinya sudah disiapkan. Tinggal teknis lebih lanjut akan disiapkan Pemkab Nunukan,” katanya.(*)