Ratusan Hekatare Sawah di Kerinci dan Sungaipenuh Terendam, Petani Merugi Hingga Puluhan Juta Rupiah
Ratusan hektare sawah terendam akibat banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kerinci dan Kota Sungai Penuh beberapa hari ini.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede
TRIBUNNEWS.COM, KERINCI - Ratusan hektare sawah terendam akibat banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kerinci dan Kota Sungai Penuh beberapa hari ini.
Beberapa hektare di antaranya merupakan tanaman padi yang siap dipanen.
Kondisi ini membuat petani mengalami kerugian besar. Seperti terjadi di Kecamatan Keliling Danau.
Petani sawah desa Tanjung Pauh, Sabri mengatakan sawahnya yang terendam sekitar dua hektare karena banjir beberapa hari ini, sedangkan sawahnya berdekatan dengan Sungai Batang Merao. Ia mengaku merugi karena banjir tersebut.
"Sawah banjir sudah dua hari. Masih terendam, kita tidak bisa berbuat banyak. Harapan bantuan pemerintah," ujarnya.
Camat Keliling Danau, Harmulir mengatakan puluhan hektare sawah di daerahnya tergenang air. Terutama dari Semerap sampai Jujun rerata terendam.
Ia sebutkan lebih dari 30 hektare, ini membuat petani mengalami kerugian puluhan juta. Sementara belum ada bantuan dari pemeritah.
"Di kawasan kita lebih 30 hektare dari Semerap sampai Jujun," sebutnya.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan Kerinci, Azhari mengatakan sampai saat ini belum ada data pasti jumlah sawah yang terendam.
Namun ia mengakui banjir yang paling parah merendam di beberapa kecamatan. Di antaranya kecamatan Depati Tujuh, Kecamatan Keliling Danau, Kecamatan Danau Kerinci. Selain itu di kecamatan Air Hangat Timur juga terkena dampak banjir.
Azhari menambahkan, pihaknya masih melakukan pendataan, setelah itu mengusulkan bantuan ganti rugi atau bantuan lainnya ke pemerintah provinsi.
"Sawah banjir dulu yang terendam sudh kita ajukan ke provins tapi belum ada reaksi. Saat ini kita data lagi dan ajukan," jelasnya.
Sedangkan di Kota Sungai Penuh, pantauan Tribun, sawah di kecamatan Kumun-Debai kelihatan padi yang sudah menguning dan siap panen, namun masih terendam air. Sehingga petani merugi tak bisa menuai padi yang terendam.
Dari data Dinas Pertanian Kota Sungai Penuh, hingga kemarin (7/4) mencatat di kecamatan Pondok Tinggi terdapat 22 hektare, kecamatan Sungai Penuh 15 hektare.
"Data yang masuk ke kita baru dua kecamatan dengan areal 37 hektare," kata Susi, Kabid Pertanian Kota Sungai Penuh.
Ia mengatakan saat ini dinas pertanian sedang berupaya memberikan bantuan bagi sawah yang terendam maupun gagal panen. Dengan mengusulkan ke Pemerintahan Provinsi Jambi.
"Kita terus mendata. Bantuan lagi diupayakan dan sedang kita bahas, untuk diusulkan," ungkapnya
Zoni Zeber, Asisten II Setda Kota Sungai Penuh sebanyak 604 total hektare lahan yang terendam. Ini data lahan secara keseluruhan. Saat ini jelasnya, pemkot mengupayakan bantuan untuk petani.(*)