Puluhan Ibu-ibu Demo PT SMP, Muniah: Kami Tak Ingin Kaya, Bisa Makan Saja Cukup
'Kemarin ada ibu-ibu yang kerja selama satu bulan, berangkat jam 3 pagi pulang jam 3 sore hanya menerima gaji Rp 400 ribu sampai akhirnya pingsan,'
Editor: Wahid Nurdin
“Mereka mempertahankan agar kami bekerja dengan sistim borongan, kalau borongan kami mau makan apa, kemarin ada ibu-ibu yang kerja selama satu bulan, berangkat jam 3 pagi pulang jam 3 sore hanya menerima gaji Rp 400 ribu sampai akhirnya pingsan,” jelasnya.
Susanti buruh lainnya mengatakan, perhatian perusahaan terhadap buruh juga tidak ada, sebab beberapa waktu lalu ada satu diantara karyawan yang mengalami kecelakaan, sama sekali tidak mendapat perhatian.
“Pokoknya sebelum ada keputusan dari perusahaan kami akan terus bertahan di sini, kami rela kehujanan dan kedinginan demi untuk mempertahankan hak kami, perusahaan jangan menjajah kami, mereka di sini numpang sementara kami yang di sini justru diperlakukan seperti ini,” jelasnya.
Kades Matan Jaya Zulkarnaen mengatakan, dirinya akan memperjuangkan hak masyarakat desa Matan Jaya selama apa yang diperjuangkan mereka itu benar.
Sebaliknya, jika warganya melakukan kesalahan dirinya juga siap bertanggung jawab.
“Kalau warga saya ada yang melakukan kesalahan saya akan mengingatkan dan menegur mereka, namun jika benar saya sebagai ayah dan orang tua mereka wajib memperjuangkan. Apalagi ini menyangkut kehidupan mereka,” jelasnya.
Zulkarnaen mengatakan jalan yang digali oleh warga tersebut juga bukan jalan perusahaan SMP, melainkan jalan perusahaan Harita yang sudah off dan diserah terimakan lagi kepada warga.
Sehingga tidak ada alasan perusahaan untuk menuntut.
Hingga kini Tribun belum berhasil mengkonfirmasi pihak perusahaan PT SMP, beberapakali coba dihubungi namun tidak membuahkan hasil. (tribun pontianak/ali)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.