PVBMG Imbau Warga Jabar tidak Terpancing Isu soal Gempa Bumi dan Tsunami
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meminta masyarakat jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari BPBD setempat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) meminta masyarakat jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Gempa bumi susulan akan terasa lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada.
"Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena kekuatan gempa bumi relatif kecil sehingga tidak menghasilkan dislokasi vertikal di dasar laut, yang dapat menghasilkan tsunami," tulis PVBMG seperti yang dikutip www.vsi.esdm.go.id laman resminya, Jumat (8/4/2016).
PVBMG mengatakan, gempa bumi berpusat di bawah permukaan dasar laut yang merupakan bagian dari lempeng Samudera Indo-Australia.
Lempeng itu bergerak aktif ke arah utara-timurlaut + 7 mm/tahun.
Berdasarkan kedalaman pusat gempa bumi, baik BMKG maupun USGS, menunjukkan bahwa pusat gempa terdapat pada Zona Wadati Benioff.
"Dapat disimpulkan bahwa gempa bumi ini berasosiasi dengan aktivitas zona subduksi Sunda di selatan Jawa, dengan mekanisme gempa sesar naik (USGS, 2016)," tulis PVBMG.
Daerah yang mengalami dampak dari gempa bumi tersebut berada di sepanjang selatan Jabar. Namun berdasarkan laporan, gempa bumi itu juga dirasakan hingga ke Jakarta.
"Pulau Jawa, khususnya bagian barat, umumnya tersusun oleh batuan sedimen dan batuan gunung api, yang berumur Tersier hingga Kuarter, serta endapan alluvium berumur Resen yang menempati daerah sepanjang pantai dan daerah aliran sungai," tulis PVMBG seperti yang dikutip di laman resminya.
"Adapun batuan gunung api muda (Kuarter) dan endapan alluvium (Resen) umumnya bersifat lepas dan tidak terkonsolidasi, sehingga akan memiliki potensi memperkuat efek goncangan gempabumi," tulis PVBMG menambahkan. (cis)