Anggota TNI Kedapatan Berduaan dengan Seorang Perempuan di dalam Mobil Terparkir
Ketika kaca mobil diketuk, polisi menemukan dua orang berlainan jenis di dalam mobil.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Razia premanisme digelar anggota Sabhara Polres Mojokerto Kota di beberapa titik, termasuk di Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto, Senin (11/4/2016) siang.
Namun, dari razia itu polisi tak mendapatkan preman, tapi justru menemukan oknum TNI AL bersama perempuan berada di dalam mobil yang diparkir di pojok terminal serta menyita minuman keras.
Dalam razia itu, sekira 25 anggota Sabhara Polres Mojokerto Kota mendata satu per satu orang di Terminal Kertajaya yang dicurigai sebagai preman.
Namun polisi tak bisa menjaring mereka, karena bisa menunjukkan kartu identitas. Setelah mendata satu per satu, polisi mencurigai satu mobil yang diparkir di pojok terminal.
Ketika kaca mobil diketuk, polisi menemukan dua orang berlainan jenis di dalam mobil.
Kemudian, Kasat Sabhara Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Purwandi yang memimpin razia langsung meminta keduanya menunjukkan identitas.
"Kami tak melakukan apa-apa di dalam mobil," jelas perempuan berjilbab bersama pria berbadan gempal kepada Surya (Tribunnews.com Network).
Berdasarkan identitas keduanya, diketahui jika mereka bukan pasangan suami istri (pasutri).
Perempuan itu berinisial SS (42) warga Desa Sumbergirang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Sedangkan si pria berinisial AH (34) warga Desa Ngabar, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
"AH adalah salah satu anggota TNI AL," tambah Heru Purwandi.
Mengenai keberadaan mereka, dia hanya mengingatkan agar tak memarkir kendaraan pada tempatnya.
"Mereka parkir tak pada tempatnya sehingga diingatkan. Selain itu kami khawatirkan ada tindak asusila di dalamnya. Hanya kami minta menunjukkan identitas saja, lalu dilepas," ujarnya.
Tak hanya menjumpai pasangan bukan suami istri, polisi Sabhara juga menyita dua kardus berisi 40 botol arak Tuban. Mereka menyita arak Tuban itu dari warung di Terminal Kertajaya dan Desa Banjarsari.
"Kami mengenakan tindak pidana ringan (tipiring) pada pemilik warung," katanya kepada Surya.
Sedangkan untuk premanisme, dia memang belum menemukannya. Namun polisi akan tetap menggalakkan razia premanisme di beberapa tempat, termasuk pasar dan terminal.
"Kami tetap akan memetakan tempat yang jadi tempat premanisme," ujarnya.