Cerita Terungkapnya Misteri Kasus Pembunuhan di Batam, Dari Tiket Kapal sampai Seprai Berdarah
Selama setahun menjabat Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yoga Buanadipta Ilafi berhasil mengungkap 13 kasus pembunuhan. Begini ceritanya.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
"Kami meminta kapal putar balik. Tersangka tidak tahu kapal itu balik lagi ke Batam, karena dia ketiduran. Dia kira sudah sampai di Malaysia, setelah turun pelaku langsung kita tangkap," kata dia.
Kasus lain yang menguras energi adalah pembunuhan Dian Milinia yang terjadi di kawasan hutan Sei Ladi dengan tersangka Wardiaman Zebua.
Menurut Yoga, ini kasus yang sangat melelahkan, pasalnya polisi harus bekerja ekstra untuk mencari barang bukti agar pelaku Wardiaman bisa ditangkap.
Untuk mengungkap kasus ini, Polresta Barelang harus membuat Tim Kusus yang tergabung dari Polresta Barelang, Polda Kepri dan Mabes Polri.
"Kita banyak sharing dengan senior-senior di Mabes. Malahan Bang Hery Heryawan juga turun kemarin ke sini. Dia banyak memberitahu cara bagaimana mengungkap kasus Wardiaman ini. Kasus ini memang berat, dia tertangkap atas keberhasilan bersama," sambung Yoga.
Satu cara agar Wardiaman tertangkap yaitu menggelar razia rutin. Wardiaman sempat ditangkap karena mencoba menghindari razia, tapi karena tidak cukup bukti akhirnya dilepaskan.
"Karena bukti sudah kuat, kita berhasil menangkap dia. Setelah melakukan proses panjang, pelaku langsung kita tetapkan sebagai tersangka," sebut dia.
Selama menjabat Kasat Reskrim Polresta Barelang, kasus pembunuhan memang menjadi atensi dan tantangan sendiri bagi Yoga.
"Zaman saya menjabat memang kasus pembunuhan sangat mencuat. Pada 2015 saja ada 16 kasus. Belum lagi awal 2016 ini," akunya.
Ditanyakan terkait mutasinya ke Direktorat Polisi Air Polda Kepri, Yoga hanya tersenyum. Ia menganggap mutasi hal lumrah dan ia siap ditempatkan di mana saja.
Sementara tiga kasus pembunuhan yang belum terungkap adalah pembunuhan Dwi Wana Julianggi, seorang SPG yang mayatnya ditemukan di Bukit Dangas, Sekupang Batam; pembunuhan Try Chintya Prasetya yang mayatnya ditemukan di selokan jalan turunan Vista Hotel Baloi. Terakhir, korban pencurian dengan kekerasan di ruko Golden Bits Bengkong, seorang buruh bangunan.
"Masih ada beberapa lagi yang sudah tuntas. Cuma saya lupa, terlalu banyak kasus pembunuhan. Yang jelas baru tiga yang tidak terungkap," terang Yoga.
Menurut dia, pembunuhan terhadap Cintya dan Anggi sudah ada titik terang. Tapi publik diminta bersabar karena penyidik masih bekerja.
Untuk terakhir kalinya, Yoga melakukan sesi foto bersama Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika beserta jajaran Reskrim Polresta Barelang.
"Ini kenang-kenangan kita, kalau kita pernah tergabung dalam satuan Reskrim Polresta Barelang," kenang Yoga sebelum pindah ke pos barunya.