Nur Atikah, Wanita Tangguh yang Ingin Anaknya Tak Menikah Muda
Rata-rata pria di kampung halaman Nur, bekerja sebagai sopir truk pengangkut batu, atau menjadi penambang batu.
Editor: Hendra Gunawan
Lalu sebelum tewas dibunuh, Nur sempat bekerja di sebuah warung nasi di Cikupa.
Ke anak-anaknya dan seluruh kakaknya, Nur selalu berujar ingin kedua anaknya bisa sekolah tinggi.
Dia ingin Erza Nazwah (11)-anak bungsunya dan Ervi Anggraeni (15)-anak sulungnya bisa mencicipi bangku kuliah.
Dia tak mau anaknya hanya sekolah sampai SMP seperti dia. Kakak Nur, Anas (36), mengatakan bahwa Nur juga melarang anaknya menikah muda.
Di antara saudara wanita di keluarganya, kata Anas, hanya Nur yang bisa punya penghasilan sendiri.
Sisanya bergantung ke suami mereka dan tak banyak membantu keuangan keluarga.
Ade Nurhasanah (34), rekan sepermainan Nur semasa kecil, mengaku salut dengan perjalanan hidup temannya itu.
"Dia berbeda dari kebanyakan wanita disini," kata Ade kepada Wartakotalive.com, Jumat (22/4).
Jumat kemarin Ade yang berbadan gemuk ini bolak-balik ke rumah Nur dari mulai jenazah belum tiba, sampai akhirnya jenazah datang pada malam harinya.
Ade mengaku bahwa ia sama seperti Nur. Sekolah sampai Madrasah Tsanawiyah, setingkat SMP, lalu menganggur setahun, baru kemudian di tahun 1999 dia menikah. (ote)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.