Peredaran Sabu di Komplek TNI, Warga: Nanti Kalau Kami Lapor Dikira Kibus Polisi, Makanya Kami Diam
Hal itu diungkapkan sejumlah warga yang berkumpul di depan kediaman Idil saat petugas Kodam I/Bukit Barisan melakukan penertiban.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aidil alias Idil ternyata sudah sejak lama mengedarkan sabu-sabu di Komplek TNI Asrama Widuri Jl Marindal, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara.
Hal itu diungkapkan sejumlah warga yang berkumpul di depan kediaman Idil saat petugas Kodam I/Bukit Barisan melakukan penertiban.
"Kalau Idil, memang udah lama ngedarkan sabu-sabu. Udah bukan rahasia lagi lah," kata sejumlah ibu-ibu rumahtangga di lokasi penertiban rumah dinas TNI, Sabtu (21/5/2016) siang.
Menurut warga, mereka selama ini sebenarnya resah. Namun, mereka tidak punya kuasa untuk melaporkan Idil.
"Gimana mau melapor, nanti kalau kami laporkan dikira kibus (rusa) polisi. Makanya kami diam aja lah," ujar seorang warga.
Tiap harinya, sambung warga, rumah dinas TNI yang dihuni Idil kerap didatangi sejumlah pria. Diduga kuat, beberapa diantaranya membeli sabu-sabu dari Idil.
"Kadang datang bawa sepeda motor. Balik dari rumah itu, motornya ditinggal," ungkap warga.
Diduga kuat, sejumlah pria yang datang ke rumah Idil hanya untuk menggadaikan sepeda motor. Beberapa diantaranya diduga membarter motor dengan sabusabu.
Diberitakan, Aidil alias Idil, terduga bandar sabu yang ditangkap petugas Kodam I/Bukit Barisan saat penertiban rumah dinas di Komplek TNI Asrama Widuri Jl Marindal, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara sempat diinjak-injak oleh keluarganya. Saat itu, adik kandung Idil bernama Airil datang.
"Kau sudah ku nasehati berulangkali. Jangan lagi kau begitu (gunakan sabu). Tapi tetap aja kau bandal," teriak Airil sembari menendang Idil yang terduduk di teras rumahnya, Sabtu (21/5/2016) siang.(*)