'Nostalgila' Megawati untuk Iwan Abdurrahman
Iwan Abdurrahman yang ia kenal sebagai sahabat yang baik
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,BANDUNG-Megawati Soekarnoputri mengenang sahabatnya, Iwan Abdurrahman yang ikut hadir saat dirinya mendapat gelar Doktor Honorus Causa (DR HC) dari Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/5/2016).
Iwan Abdurrahman yang ia kenal sebagai sahabat yang baik. Iwan, seniman asal Bandung yang masih aktif di Wanadri ini kemudian berdiri, sambil tersenyum sumringah.
"Saya tak akan lupa ke Kang Iwan. Saat saya kesulitan untuk pulang ke rumah usai kuliah, selalu dibantu sama dia. Pak Iwan ini adalah sahabat saya. Saya katakan ini bukan nostalgia, tapi nostalgila," kata Megawati tersenyum simpul.
Megawati mengungkap memorinya saat masih muda dulu. Saat muda yang diharuskan pakai sepeda, namun tak bisa pakai sepeda.
"Rumah saya itu kan di tempat tinggi. Karena jalannya naik turun, harus ada teman laki-laki. Yang menemani saya ini Pak Iwan. Beliau sangat spesial," cerita Megawati yang membuat para tamu undangan sumringah.
Sebelum acara berakhir, Iwan yang menyebut sahabatnya, Megawati, dengan panggilan Adis ini sempat melantunkan dua balada. Lagu yang juga "menggugah" tentang Bung Karno, ayah sahabatnya.
"Sekaligus mengingatkan, saat kampus Universitas Padjajaran ketika itu, sedang dikuasai oleh tirani kekuasaan," kenang Iwan dalam acara itu.
Melalui sentuhan petikan yang ia mainkan, bait demi bait dinyanyikan untuk Megawati saat menerima gelar Honoris Causa. Salah satu lagu yang dibawakan berjudul Matahari.
Beberapa tamu penting hadir di acara penganugerahan yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjajaran ini. Beberapa menteri Kabinet Gotong Royong di era pemerintahan Megawati, juga hadir.
Para tokoh politik, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri Kabinet Kerja juga hadir. Antara lain, Menko Maritim Rizal Ramli, Kepala BIN Sutiyoso, Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti, Menko PMK, Puan Maharani, Seskab Pramono Anung, dan beberapa menteri Kabinet Kerja yang lain.
Dalam pidatonya, Megawati kemudian mengingat perkataan salah seorang menteri di Kabinet Gotong Royong, pemerintahannya. Menko Ekuin yang ketika itu dijabat oleh Dorojatun Kuntjorojakti.
Ketika itu, cerita Megawati, Menko Ekuin memastikan, negara mampu membayar hutan kepada IMF.
Saat Megawati menjadi Presiden Kelima, Wakil Presiden Jusuf Kalla -saat itu menjabat Menko Kesra- mengungkap dalam sambutannya, perekonomian yang sedang tidak baik, serta konflik yang banyak sekali terjadi ketika itu.
"Saya sampai teriak-teriak sendiri di kamar mandi. Bu, kita bisa bayar utang kepada IMF," ungkap Megawati.
"Penguatan legitimasi negara sebagai pijakan pengambilan kebijakan politik terus saya jalankan, termasuk menyelesaikan kerjasama dengan IMF dan World Bank. Agar sepenuhnya kita hadir kembali sebagai bangsa yang berdaulat," kata Megawati dalam pidatonya.