Protes Bus Gratis, Ratusan Sopir Angkot di Kota Bandung Mogok Kerja
Aksi itu sebagai bentuk protes sopir angkot terhadap keberadaan bus gratis yang merupakan program pemerintah Kota Bandung.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ratusan sopir angkot melakukan aksi mogok operasi dan melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kecamatan Bandung Wetan, Kamis (2/6/2016).
Aksi itu sebagai bentuk protes sopir angkot terhadap keberadaan bus gratis yang merupakan program pemerintah Kota Bandung.
Informasi yang dihimpun Tribun, sopir itu berasal dari lima trayek yang beroperasi di Kota Bandung. Antara lain, Stasiun Bandung-Gedebage, Elang-Ujung Berung, Cibiru-Cicadas, Riung Bandung-Dago, dan Margahayu Raya-Ledeng.
Para sopir angkot itu sempat berorasi di luar Balai Kota Bandung. Mereka menyampaikan keluh dan kesah mereka sebagai sopir angkot.
Tak berselang lama, perwakilan sopir angkot itu melakukan pertemuan dengan perwakilan pemerintah Kota Bandung.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah sopir angkot yang melintasi Jalan Ibrahim Adjie melakukan aksi mogok, Selasa (31/5/2016).
Ahmad Setiyadi, Sekretaris Koperasi Bandung Tertib (Kobanter), mengatakan, aksi mogok itu dilakukan sejumlah angkot trayek Riung Bandung, Gedebage, dan Elang. Adapun aksi mogok itu sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Kota Bandung terkait dengan program peluncuran bus baru.
"Intinya mereka keberatan dengan program pemerintah soal bus sekolah, Trans Metro Bandung, kemudian sekarang bus karyawan. Setoran sopir angkot terpuruk akibat jalur mereka dilewati bus-bus itu," kata Ahmad ketika dihubungi Tribun melalui sambungan telepon, Selasa (31/5/2016).
Ahmad mengatakan, tadinya semua trayek ingin melakukan aksi mogok. Namun pihaknya sempat menahan keinginan para sopir sehingga hanya beberapa trayek yang melakukan aksi mogok.
Aksi itu pun tak berlangsung lama lantaran pengurus langsung meminta para sopir untuk kembali beroperasi.
"Tadi mogoknya mulai pukul 09.00 WIB, tapi tidak lama dan langsung beroperasi. Kami minta sementara dipending dulu, kemungkinan besar Kamis lagi. Berdasarkan aspirasi anggota seluruh jalur total mogok beroperasi," ujar Ahmad.
Ahmad menjelaskan, keberatan sopir angkot dengan adanya program bus dari pemerintah itu sudah berlangsung sejak lama.
Namun puncak keberatan terjadi ketika pemerintah meluncurkan bus karyawan gratis pada 1 Mei 2016. Para sopir angkot mulai merasakan dampak yang cukup besar dengan adanya bus karyawan gratis tersebut.
"Pemasukan berkurang 50 persen karena jalur yang dilewati bus karyawan itu merupakan kantong-kantong penumpang untuk angkot," kata Ahmad.
Selain itu, kata Ahmad, pemerintah Kota Bandung belum merealiasikan sejumlah komitmen yang telah disepakati dengan para sopir angkot.
Satu di antaranya rerouting angkot yang telah diajukan pengurus Kobanter yang sampai saat ini belum ada jawaban.
"Keberatan-keberatan kami tidak ada tanggapan yang signifikan, pemerintah malah meluncurkan program yang lain. Jadi seolah-olah kami tidak dipertimbangkan," ujar Ahmad seraya menyebut pihaknya tak bisa membendung keinginan sopir angkot semua trayek yang ingin melakukan aksi mogok Kamis nanti. (*)