Benda Keras yang Menghantam Cangkul Imam Ternyata Mortir Zaman Penjajahan Jepang
Sebuah mortir aktif diduga sisa peninggalan penjajahan Jepang, ditemukan seorang warga di lahan kebun.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Warga Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, gempar.
Sebuah mortir aktif diduga sisa peninggalan penjajahan Jepang, ditemukan seorang warga di lahan kebun.
Mortir aktif siap ledak itu ditemukan oleh Imam (70) warga Desa Karang Endah ketika mencngkul di kebun miliknya. Mortir yang ditemukan dengan kondisi berkarat itu dalam keadaan terkubur di tanah.
Mendapati ada mortir aktif, Imam langsung bergegas pulang dan memberitahu tetangganya yang merupakan anggota Batalyon Kavaleri (Yonkav) 5 Serbu/Dwi Pangga Ceta yakni Pratu Wahyudi.
Mendapat laporan itu, Pratu Wahyudi lalu memberitahu atasannya dan oleh jajaran Yonkav 5 Serbu mortir diperkirakan puluhan tahun itu dibawa ke markas Yonkav.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penemuan mortir itu bermula saat Imam mencangkul lahan di perkebunan milik keluarganya.
Saat tengah capek mencangkul, Imam dikejutkan benda keras mengenai cangkul. Penasaran dengan benda apa yang mengenai cangkul hingga tumpul, Imam kemudian memeriksa.
Betapa terkejutnya Imam saat menemukan benda lonjong menyerupai rudal tertanam di kebunnya.
Melihat itu Imam kaget dan memberitahu warga, selanjutnya Imam pulang memberitahu tetangganya anggota Yonkav 5 Serbu.
"Setelah dilihat ternyata mortir, kata petugas Yonkav martirnya aktif. Saya sangat cemas dan takut mencangkul lagi, untung mortir itu tidak meledak ketika mengenai cangkul saya," ungkap Imam ketika dikonfirmasi di hadapan petugas.
Dan Yonkav 5 Serbu, Letkol Kav Dodi Syamsurizal SH melalui Pasi 1/Intel, Lettu Kav Danu Dewa Bhrata mengatakan, pihaknya telah mengamankan mortir yang ditemukan warga tersebut.
Selanjutnya, akan menyerahkan mortir tersebut ke Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) untuk dimusnahkan.
"Mortir aktif namun sudah kita amankan dan nanti akan kita serahkan ke Gudmurah untuk dimusnahkan," tegasnya. (eds/TS)