Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Kartini Sempat Minta Tolong, Saksi Mata: Ada Ledakan dan Api Membesar

Seorang saksi mata melihat Kartini sempat keluar dari gudang tiner yang terbakar, tapi entah kenapa kembali ke dalam pabrik lalu ditemukan tewas.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Korban Kartini Sempat Minta Tolong, Saksi Mata: Ada Ledakan dan Api Membesar
Surya/Galih Lintartika
Kepulan api membakar gudang tiner di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/6/2016) pagi. 

Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Nur Rahmat (38), satu dari sekian saksi mata kebakaran gudang tiner milik PT Elok Jaya Utama di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Selasa (7/6/2016) pagi.

Pengelola reparasi jok mobil yang lokasinya hanya berjarak sekitar 10 meter dari pusat kebakaran melihat api membakar gudang tiner dan beberapa toko di sampingnya yakni keramik, bengkel ban, dan pakan burung.

"Saya melihat api kecil itu pertama sekitar pukul 08.30 WIB," kata Rahmat kepada SURYA.co.id di lokasi kebakaran.

Nur Rahmat (38).

Menurut dia korban sempat berlari keluar bersama karyawan laki-laki (Ignasius). Namun, karena suatu hal, mendadak korban masuk kembali ke dalam gedung.

"Sedangkan yang laki -laki ini selamat karena tidak masuk kembali ke dalam gudang," jelas dia.

BERITA TERKAIT

Rahmat mengaku melihat karyawan perempuan gudang tiner (belakangan diketahui bernama Kartini) minta tolong saat api mulai membesar.

"Saya tidak berani menolong, soalnya apinya cukup besar dan sempat terjadi beberapa kali ledakan dari drum yang berisikan tiner," imbuh Rahmat.

Ia mengatakan, sebelum api membesar sempat ikut berusaha memadamkan api. Ia mengambil tabung pemadam kecil dan menyiramkan cairan ke kobaran api.

"Pas saya masuk dan membuka tabung ini, mendadak muncul ledakan. Akhirnya saya memilih mundur dan meminta bantuan ke warga lainnya," papar dia.

Menurut dia, ada sekitar delapan sampai 10 kali ledakan terjadi selama kebakaran. Ia menduga ledakan bersumber dari drum tiner yang terkena api.

"Suaranya sangat keras semacam bom seperti itulah," kata pria asal Desa Pepe, Kecamatan Sedati ini.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas