Ada Penerbangan Tambahan di Bandara Internasional Kualanamu
Sebanyak tiga maskapai domestik dan dua internasional mengajukan penerbangan tambahan di Bandara Internasional Kualanamu jelang puncak mudik lebaran.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Jelang puncak arus mudik lebaran, tiga maskapai domestik dan dua internasional mengajukan penerbangan tambahan di Bandara Internasional Kualanamu.
"Lima maskapai yang mengajukan extra flight itu Silk Air dan JetStar untuk penerbangan internasional. Kemudian Citilink, Sriwijaya dan AirAsia untuk penerbangan domestik," ujar Humas dan Protokoler Bandara Internasional Kualanamu, Wisnu Budi Setyanto, Kamis (30/6/2016).
Rute penerbangan tambahan untuk domestik umumnya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Bandara Internasional Kualanamu dan sebaliknya.
"Untuk penambahan penerbangan Internasional pada umumnya dari Kulanamu menuju Kuala Lumpur dan Singapura. Penambahan dilakukan selama arus mudik dan balik Lebaran ini," beber dia.
Puncak arus mudik di Bandara Internasional Kualanamu diprediksi berlangsung pada H-4 lebaran atau 2 Juli 2016. Sedangkan puncak arus balik sebelum 17 Juli 2016.
"Kalau anak sekolah 17 Juli nanti sudah masuk. Saya prediksi puncak harus balik akan berlangsung sebelum masuk sekolah. Untuk data kedatangan sendiri belum tahu karena datanya ada di posko," kata dia.
Ia menyampaikan, sejak Sabtu (25/6/2016) hampir seluruh penerbangan menuju Bandara Internasional Kualanamu penuh. Oleh sebab itu, saat ini, mulai terlihat kepadatan penumpang tapi masih normal.
Wisnu menjelaskan, persiapan yang dilakukan Bandara Internasional Kualanamu tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Lebaran tahun ini, PT Angkasa Pura II membuat posko terpadu terdiri dari beberapa instansi di antaranya AP II, otband, kantor kesehatan pelabuhan dan Polres Deliserdang. Semuanya berada di terminal kedatangan.
Tugas utama posko terpadu adalah memantau seluruh kegiatan arus mudik dan balik Lebaran, dan mendata seluruh aktivitas penumpang dan penerbangan.
"Dan menjamin keselamatan, keamanan dan kenyaman dari pengguna jasa kebandarudaraan dan penerbangan," terang Wisnu.