Bayi Berusia Empat Hari Beserta Secarik Surat Tergeletak di Depan Rumah Warga
Diduga bayi itu dibuang orangtuanya dengan cara ditaruh di dalam sebuah kardus dan diletakkan di depan rumah warga.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Warga Jalan B Koetin sekitar Kawasan Universitas Palangkaraya, Kalteng, Rabu (29/6/2016) pukul 04.30 WIB digegerkan dengan penemuan seorang bayi perempuan berumur empat hari.
Diduga bayi itu dibuang orangtuanya dengan cara ditaruh di dalam sebuah kardus dan diletakkan di depan rumah warga.
Kuat dugaan bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap. Sang orangtua juga menyelimuti tubuh bayinya itu dengan selembar kain dan di samping terdapat satu botol susu dan pesan yang ditulis di secarik kertas.
Bayi yang dibuang orangtuanya saat dibawa ke RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya.
Sang orangtua lewat kertas itu menulis pesan, agar buah hatinya tersebut diberi nama Elisa Azahra (4 hari).
"Assalamualaikum wr wb. Kami selaku orangtua meminta maaf yang sebesarnya. Dan kami meminta tolong kepada anda sekiranya dapat menerima dan merawat anak ini. Mungkin ia akan jauh lebih baik bersama anda," demikian isi pesan itu.
Di kertas tersebut juga disertakan tulisan, Buntok (25/6/2016) yang diduga sebagai tempat kelahiran bayi dan usia bayi tersebut.
Bayi di dalam kotak tersebut, pertama kali ditemukan oleh anak dari pemilik rumah, Wariyem alamat di Jalan B Koetin No 74 B Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya.
"Anak saya yang awal menemukannya saat keluar rumah dan melihat sebuah kardus yang ternyata isinya adalah bayi perempuan. Makanya, banyak warga yang datang ke rumah kami," kata Wariyem.
Informasinya, orang yang meletakkan bayi tersebut, menggunakan sepeda motor, yang secara tiba-tiba datang ke TKP dan meninggalkan kotak kardus tersebut dan langsung pergi.
Pemilik rumah mengaku curiga dengan kotak tersebut, setelah mendengar suara tangis bayi.
"Saat dicari yang meletakkannya orangnya sudah kabur," katanya.
Pemilik rumah pun, langsung menghubungi polisi, kemudian bayi dengan berat 1,8 kg tersebut langsung dibawa ke RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dan dimasukkan ke dalam incubator untuk menjaga suhu tubuhnya agar bisa stabil, karena sebelumnya terlihat lemas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.