Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tentang Tali Pusar Bayi Jokowi Dipotong Pakai Pisau Berkarat

Heni baru saja melahirkan bayi laki-laki hasil hubungan gelap dengan Agung Slamet Prasetyo (50), Rabu (6/7) lalu.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Cerita Tentang Tali Pusar Bayi Jokowi Dipotong Pakai Pisau Berkarat
Tribun Jateng/Galih Permadi
Wakil Wali Kota Semarang mengunjungi bayi yang bernama Jokowi di Candisari RT 03 RW 08. Bayi tersebut merupakan hasil hubungan Heni dan Agung yang merupakan gelandangan dan tukang sampah. Lantaran agung emosional , Pemerintah berupa mengadopsi bayi tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Heni Aprianti (50) selalu tertawa sebelum menjawab pertanyaan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu yang mengunjungi rumahnya di Kampung Candisari RT 3 RW 8, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Semarang, Rabu (20/7).

Heni baru saja melahirkan bayi laki-laki hasil hubungan gelap dengan Agung Slamet Prasetyo (50), Rabu (6/7) lalu.

"Putrane jenenge sapa?," tanya Ita, sapaan akrab Hevearita. "Hehe. Dereng wonten. Tapi mas Agung pengen e jenenge Bobby Nugroho. Nek kulo pengen e Jokowi ben dadi presiden," kata Heni yang disambut tawa Ita dan rombongan.

"Ya sudah Jokowi saja namanya," celetuk Ita.

Keseharian Heni sebagai gelandangan dan pengemis, sedangkan Agung sebagai tukang sampah di sebuah restoran tak jauh dari rumahnya.

Keduanya menurut penuturan kakak Agung, Junaidi Ariyanto mengalami gangguan psikologis.

Berita Rekomendasi

"Orangnya agak stres. Kalau adik saya selain agak stres, juga emosional. Dulu sempat masuk SLB (Sekolah Luar Biasa) tapi kata pihak sekolah normal. Kadang biasa, kadang kumat. Saya pernah berkelahi cuma gara-gara masalah kecil, sampai dipukul helm," ujarnya.

Junaidi berharap pemerintah ataupun warga untuk mengadopsi bayi "Jokowi" tersebut.

"Orang normal saja, kalau bayi nangis terus kadang bikin bingung dan stres. Kalau dirawat adik saya, saya khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan melihat orangnya emosional dan kadang tidak terkontrol."

"Bisa-bisa dibanting. Kalau ada yang mau adopsi atau pemerintah mau merawat saya malah terima kasih," ujarnya.

Sementara Heni mengatakan hubungan di luar nikah dilakukan atas dasar suka sama suka. Ia melahirkan di sebuah rumah kosong tak jauh dari rumah Agung.

"Saya lahiran sendirian. Ngga dibantu siapa-siapa. Di pinggiran tembok ada pisau berkarat. Saya potong tali pusar pakai pisau itu," jelas Heni.

Namun Heni enggan menyerahkan bayi Jokowi ke pemerintah atau diadopsi orang. "Ngga mau. Saya rawat sendiri," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas