Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Memulung Siti dan Suami Mampu Sekolahkan Anaknya Sampai Kuliah

Sebagai pemulung pantang bagi Misiyanto (57) dan Siti Suswanti (46) tak menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang kuliah.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Meski Memulung Siti dan Suami Mampu Sekolahkan Anaknya Sampai Kuliah
Tribun Jateng/Rival Almanaf
Fina Larasanti (berjilbab hitam) membantu orangtuanya memilah botol plastik bekas, Selasa (26/7/2016). Tribun Jateng/ Rival Almanaf 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meski ekonomi jauh dari cukup pantang bagi Misiyanto (57) dan Siti Suswanti (46) tak menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang kuliah.

Anak kedua mereka, Firna Larasanti (22) tercatat sebagai mahasiswi Universitas Negeri Semarang. Ia lulus dengan raihan IPK 3.77. Ia akan mengikuti wisuda pada Rabu (27/7/2016).

Kakak lelaki Firna, Latifah Mulyo (25) tengah menempuh pendidikan sarjana di sebuah universitas swasta di Semarang. Si bungsu Fatihatul Rizky masih duduk di bangku sekolah dasar.

Demi anak-anaknya tetap mengenyam pendidikan, Misiyanto lebih sering memulung. Ia membuka diri jika mendapat tawaran sebagai buruh bangunan.

Sedangkan Suswanti lebih sering menjadi buruh cuci, terkadang ia juga ikut mengumpulkan botol bekas bersama suaminya.

"Walaupun saya hanya lulus SD, dan bapaknya tidak tamat SD, kami berdua sepakat ingin anak-anak harus mengenyam pendidikan tinggi, apapun harus diusahakan. Alhamdulilah anak-anak juga dapat beasiswa," cerita Siti sambil memasukkan botol ke dalam keranjang di depan rumahnya yang berdinding kayu dan multiplek, Selasa (26/7/2016).

BERITA TERKAIT

Siti dan Misiyanto tak pernah menghitung pendapatan mereka tiap bulannya. Saban mendapatkan uang mereka langsung gunakan untuk membelikan kebutuhan primer.

"Jadi ndak pernah dihitung sampai sebulan," imbuh Siti.

Ia beruntung anak-anaknya gigih menempuh pendidikan hingga mendapat beasiswa. Putra pertamanya, Latifah Mulyo, selain berkuliah rela menjadi tukang kebun untuk memenuhi ongkos kuliah.

"Dulu pas anak-anak masih kecil sering saya ajak memulung, kadang mereka protes, 'Mak siang-siang kan waktunya bobo, kok aku diajak nyari botol terus,'" Siti masih mengingat momen itu. 

"Saya dalam hati menangis tapi saya jawab, 'Makanya harus sekolah yang tinggi biar nanti enggak terus-terusan memulung," imbuh Siti.

Pesan Siti dan suaminya terjawab. Ketiga anak mereka masih bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi dari yang pernah dirasakan orangtuanya.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas