Mantan Atlet Tinju Nasional Lumpuh Terserang Stroke Batang Otak
Rusli (38), mantan atlet tinju nasional kini hanya bisa terbaring lemas di rumahnya, Jl Cilalang Jaya, Kelurahan Buakana, Kec Rappocini, Makassar.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Sugiyarto
Rusli yang merupakan seorang Guru PNS dan mengajar di SD Unggulan Toddopuli, Makassar pun harus berhenti dari aktivitasnya.
Sejak tahun 2014 ia tak pernah lagi mengajar mata pelajaran olahraga kepada muridnya. Alhasil, hak tunjangan sertifikasi untuk Rusli pun dicabut, meski ia masih tetap menerima gaji pokok.
Meskpun Rusli dan Rosnah berstatus PNS, namun biaya pengobatan sang suami sedikit banyak membuat mereka kelabakan.
Ditambah lagi Rusli sudah tak memperoleh tunjangan sertifikasi, begitupun dengan Rosna yang mengaku belum mendapat tunjangan sertifikasinya.
"Sekali tiap bulan suami saya harus dikontrol, biayanya Rp1,5 juta setiap lakukan kontrol. Kalau waktu di Malaysia dulu, biayanya sekitar Rp30 jutaan, itu sudah termasuk biaya perawatan serta akomodasi dan transportasinya," kata Rosnah.
Sejak kecil, Rusli memang sudah tertarik dengan dunia tinju. Di usianya yang baru menginjak 9 tahun ia sudah sering mengikuti latihan tinju di sasana.
Sejak saat itu ia menggeluti olahraga tinju dan mulai rajin mengikuti kejurda maupun Kejurnas.
Puluhan piala dan medali mampu ia bawa pulang dari kejuaraan yang ia ikuti. Piala-piala tersebut kini disusun rapi di sebuah lemari di rumahnya, yang menjadi bukti keperkasaan di masa mudanya kala bertanding di kelas layang ringan 45 kg.
Tak hanya itu, sebuah rumah hadiah dari mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Amin Syam yang kala itu masih menjabat juga ia dapatkan sebagai hadiah atas prestasinya, meski rumah itu pada akhirnya dijual tahun lalu untuk membantu biaya pengobatannya.
Saat masih sehat, Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) ini juga membuka sasana tinju untuk tingkat SMP dan SMA, berharap ada bibit muda petinju yang kelak bisa seperti dirinya.
Kini Rusli dan istri beserta dua anaknya Muh Arif Taufan Rusli (13) dan Nurul Magfirah Rusli (12), sedang berjuang untuk kesembuhannya.
Anak-anak dan istrinya setiap hari membantunya latihan berjalan untuk dapat memulihkan kembali kondisinya.
Ia hanya berharap Tuhan segera memberinya kesembuhan agar dapat kembali ke aktifitasnya untuk mengajar murid-muridnya. "Semoga bisa diberi kesembuhan dan dapat beraktifitas lagi," tutup Rusli. (*)