Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Bukan Kandang Ternak, Tapi Sekolah Negeri, Kondisinya Memang Seperti Ini

Bangunan sekolah ini hanya berdinding papan kayu beratap seng dan rumbia. Lokasinya yang berada di salah satu sudut lapangan sekilas mirip kandang

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ini Bukan Kandang Ternak, Tapi Sekolah Negeri, Kondisinya Memang Seperti Ini
TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI
Siswa Kelas VI SDN Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tampak serius mendengar penjelasan guru dalam suasana kelas yang tampak memprihatinkan, Kamis (28/7/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Kondisi SDN 32 Simpang Hulu, Ketapang, Kalimantan Barat kondisinya cukup memprihatinkan.

Bangunan sekolah ini hanya berdinding papan kayu beratap seng dan rumbia. Lokasinya yang berada di salah satu sudut lapangan sekilas mirip kandang ternak.

Kepala SDN 32 Simpang Hulu, Saidi (47) mengisahkan, pendidikan di daerah ini memang kurang tersentuh.

Awalnya ia bertugas di Sandai selama 16 tahun. Namun SK-nya saat itu akan ditetapkan untuk bertugas ke daerah lain yang masih di wilayah Kabupaten Ketapang.

Sebelum pindah tugas, suami dari Aisyah (42) ini menyempatkan diri berlibur ke kampung halamannya di Balai Berkuak.

Berita Rekomendasi

Ia merasa tergugah saat melihat kampungnya yang masih belum mendapatkan pendidikan yang layak.

Untuk itu, ia lantas mengajukan pindah tugas di Balai Berkuak.

"Saya berpikir saat itu, kok kenapa kampung saya seperti ini pendidikannya begini, lalu saya ajukan pindah ke sini," terangnya, Kamis (28/7/2016).

Ajuannya tersebut ternyata disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang. Ia kemudian mengajar di SDN 32 Simpang Hulu pada tahun 2010, yang saat itu dikepalai oleh Wagiran.

"Saat saya pindah di sini, siswanya sudah sampai kelas VI. Jadi ruangan itu (semi permanen) dibagi-bagilah, di sekat-sekat. Waktu itu hanya ada yang berdinding papan, kalau ruangan yang atap daun sagu itu setelah saya di sini," tuturnya.

Menurut kisahnya, sebelum menjadi negeri, akibat terbatasnya ruang kelas maka untuk proses belajar mengajar, siswa dan guru di sekolah filial tersebut bahkan ada yang menumpang di rumah warga terdekat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas