Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kodam III/Siliwangi Tak Pernah Terapkan Jam Malam di Kota Bandung

Kodam III/Siliwangi tak pernah menerapkan jam malam untuk masyarakat Kota Bandung.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kodam III/Siliwangi Tak Pernah Terapkan Jam Malam di Kota Bandung
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, kepada wartawan di ruangan AH Nasution, Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (25/8/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kodam III/Siliwangi tak pernah menerapkan jam malam untuk masyarakat Kota Bandung.

Namun Kodam III/Siliwangi tetap akan melakukan patroli malam untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Jadi kegiatan patroli itu untuk bubarkan kumpulan sepeda motor yang berkeliaran di pinggir jalan seperti di Taman Cikapayang kemarin. Hal itu kami lakukan agar Kota Bandung itu aman. Kota Bandung sekarang aman dan tentram. Orang mau keluar jam berapa pun aman," kata Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, kepada wartawan di ruangan AH Nasution, Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (25/8/2016).

Dikatakan Hadi, pihaknya pun terbuka menerima informasi dan permintaan masyarakat yang merasa resah dengan kelompok pengendara sepeda motor yang ada di lingkungannya.

Pihaknya akan membubarkan setiap aktivitas kelompok sepeda motor pada malam hari lantaran akan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Jadi tugas kami ini selain rentetan kasus geng motor di Kota Bandung, jadi kami setiap malam minggu kami siaga patroli dalam rangka membantu masyarakat kalau ada gangguan kamtibmas," kata Hadi.

Berita Rekomendasi

Hadi menyebut, kejahatan yang dilakukan geng motor itu selalu terjadi di atas jam 23.00 WIB. Menurutnya, geng motor seolah-olah menjadi raja di Kota Bandung setelah di atas jam 23.00 WIB.

Ia mencontohkan, dengan seenaknya geng motor tersebut membawa pedang ke jalan sembari digesekkan dengan aspal sehingga keluar percikan api.

"Ingat 19 orang tewas dan puluhan mengalami luka karena ditusuk geng motor pada 2015. Satu contoh, geng motor konvoi, kemudian salah satunya motornya gembos, ketuk tukang tambal ban, ketika selesai diminta bayaran, tapi tukang tambal ban malah ditusuk. Apakah itu harus dibiarkan. Maka keberadaan pemerintah harus melindungi itu makanya kami imbau untuk tidak boleh lagi ada kumpulan motor berkumpul di atas pukul 22.00 WIB. Motor berkumpul tidak akan kami biarkan," kata Hadi. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas