Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Kakek Jamin, Bersepeda Keliling Kota Medan Tawarkan Jasa Pengobatan

Jamin namanya, ia menawarkan jasa pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan, yakni dengan pijat refleksi dan bekam.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Kisah Kakek Jamin, Bersepeda Keliling Kota Medan Tawarkan Jasa Pengobatan
Tribun Medan / Elvira
Jamin (63) berkeliling menawarkan pijat refleksi menggunakan sepeda, Medan, Selasa (13/9/2016) 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Elvira Lieshanty Febryza

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang kakek tua mengayuh sepeda di bawah teriknya matahari, dengan membawa beberapa tas di keranjang sepeda dan tas yang diselendangkannya (13/9/2016).

Jamin namanya, ia menawarkan jasa pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan, yakni dengan pijat refleksi dan bekam.

Seorang diri mengelilingi kota Medan dengan menggunakan sepeda miliknya. Masih terlihat sehat dan kuat mengayuh sepeda.

Kakek yang berumur 63 tahun ini sudah enam tahun menekuni pijat refleksi keliling. Sebelumnya ia bekerja sebagai supir di salah satu tempat alat pengangkutan berat.

"6 tahun jadi tukang pijat keliling, kadang ke sei sikambing, kapten muslim, sei batang hari, sambu, ya keliling kota aja," katanya, Selasa (13/9/2016).

Ia mengatakan berawal dari belajar secara otodidak dipandu melalui buku-buku yang Ia baca, Ia memulai untuk berkeliling menawarkan jasa pijatnya.

Berita Rekomendasi

"Keliling-keliling aja ga tentu, ada aja yang mau minta dipijat. Mungkin karena pijatan dan refleksi saya banyak yang cocok ya lama-lama langganan,"

Jamin memilih bekerja menjadi tukang pijat refleksi keliling karena Ia menyenanginya. Meskipun keluarganya telah melarangnya.

"Anak saya semua udah larang saya, nyuruh saya di rumah biar ga usah kerja keliling sepeda gini cape, tapi ya saya suka keliling gini bantu orang sakit bisa ketemu orang banyak, ngapain saya di rumah aja malah ga enak badan," ungkapnya.
Dalam menjajakan jasanya, Jamin tak pernah mematok harga untuk siapapun.

"Saya ga nentuin harga, berapapun dikasih ya saya terima yang penting orang itu ikhlas biar berkah," tuturnya.

Dari hasil Ia bekerja, ia gunakan untuk sehari-hari. Bahkan yang menjadi kebanggannya di saat Ia sudah tua, Ia sering menyisihkan uangnya untuk memberi cucunya.

"Alhamdulillah dikit-dikit bisa kasih cucu buat jajan," ujarnya sembari tersenyum sumringah.

Baginya bukan harta berlimpah yang Ia cari melainkan kebahagiaan ketika dirinya bisa membahagiakan keluarga kecilnya dan orang disekitarnya yang membutuhkan jasanya.(*)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas