Koridor 2 Transkoetaradja di Banda Aceh Rampung Oktober
Pembangunan koridor 2 Transkoetaradja (Trans-K) menghubungkan Pelabuhan Ulee Lheue ke Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang, hampir rampung.
Penulis: Eddy Fitriady
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Eddy Fitriady
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Pembangunan koridor 2 Transkoetaradja (Trans-K) menghubungkan Pelabuhan Ulee Lheue ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, hampir rampung.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi, dan Telematika Aceh, Hasanuddin, melalui Kasi Prasarana, Muchsin, mengatakan proyek pembangunan fisik bakal selesai Oktober 2016.
"Alhamdulillah progress di lapangan saat ini sudah mencapai 70 persen. Kami menargetkan ke-21 halte di koridor 2 selesai pada pertengan Oktober 2016,” ujar Muchsin pada Rabu (14/9/2016).
Halte koridor 2 Trans-K memiliki spesifikasi yang hampir sama seperti koridor 1, dengan anggaran Rp 5,4 miliar.
Lokasi pembangunan halte dipilih berdasarkan potensi banyaknya penumpang, seperti di pelabuhan, terminal, pasar, dan bangunan bersejarah.
"Di kawasan Ulee Lheue sedikitnya dibangun empat halte. Halte di pelabuhan diharapkan membantu penumpang kapal cepat yang turun, sehingga bisa langsung berangkat ke kota, Pasar Aceh, atau bahkan ke Bandara SIM,” jelas dia.
Sebanyak 21 halte tersebar dari Pelabuhan Ulee Lheue ke Pasar Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, Barata, sepanjang Jalan Batoh, Simpang Lampeuneurut, Lambaro, Gampong Gani hingga ke Bandara SIM Blangbintang.
“Kami juga akan bangun enam halte portabel nanti, setelah 21 halte itu selesai,” kata dia.
Muchsin mengungkapkan pihaknya mendapatkan kendala yang membuat pembangunan halte terganggu, namun akhirnya bisa diselesaikan lewat negosiasi.
“Kami berharap ke depan para pemilik usaha agar kooperatif, sebab dengan adanya halte itu justru menguntungkan usahanya,” ujarnya sambil mencontohkan sebuah usaha di Keudah kini lebih ramai karena ada halte di depannya.
Soal armada Trans-K, Dishubkomintel Aceh telah menyiapkan 15 bus untuk koridor 2.
”Dari 25 unit bus yang dibantu Kementerian Perhubungan, 10 di antaranya sudah dioperasikan untuk koridor 1. Sedangkan 15 unit lagi akan digunakan untuk koridor 2,” imbuh dia.