Ikatan Sejarah Kerajaan Singaraja dan Singosari Bakal Dikupas di Singhasari Literasi Festival
Kerajaan Singaraja, Buleleng, Bali, dengan Kerajaan Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, memiliki ikatan sejarah yang cukup panjang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Sany Eka Putri
SURYA.CO.ID, KLOJEN - Kerajaan Singaraja, Buleleng, Bali, dengan Kerajaan Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, memiliki ikatan sejarah yang cukup panjang.
Demikian disampaikan Ngurah Paramartha, praktisi pariwisata asal Buleleng dalam jumpa pers pembukaan kegiatan Singhasari Literasi Festival di Hotel Solaris, Selasa (27/9/2016).
Ia mengatakan Kerajaan Singosari menjalin hubungan dengan kerajaan lain di Indonesia, termasuk dengan kerajaan di Bali.
“Keduanya ini terjalin hubungan dua nagara singha. Selama ini kita hanya melihat dari segi politik saja, dengan tidak sengaja meninggalkan unsur budaya dari apa yang ditinggalkan dari kedua kerajaan itu. Semisal candi, pura, arca, dan masih banyak lagi,” tutur Paramartha.
Kedua negara yang sama-sama memiliki simbol singa ini akan dikupas tuntas dalam kegiatan yang pertama kali diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang selama tiga hari lewat Singhasari Literasi Festival.
“Di Bali kebanyakan peninggalan sejarah ialah berupa pura. Karena dari pura itu terdapat jejak sejarah kerajaan,” imbuh dia.
Kepala Disbudpar Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara, mengatakan pihaknya melihat adanya keterkaitan antara Singosari dengan Singaraja akan memperkuat keberadaan nilai budaya sejarah keduanya.
Selain seminar dan bedah sejarah tentang kedua kerajaan yang saling berhubungan ini, peserta akan diajak mengunjungi situs peninggalan sejarah, yakni Candi Jago dan Candi Kidal.
“Harapannya kegiatan ini tidak hanya pertama dan terakhir, tetapi juga membuka lembaran untuk memperkenalkan tentang sejarah Singhasari yang belum terungkap,” kata Wedhantara.
Di samping pembahasan yang mengupas tuntas sejarah kedua kerajaan itu, Kabupaten Malang juga memberikan simbolik berupa patung Singa. Patung Singha ini memiliki nama yang terkenal di Jawa, yakni Bintang Timur.
Patung Singha yang diberi nama Singha Mitreka Buddhaya ini, dikatakan Arkeolog dari Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono, menjadi ikon karena dari kedua kerajaan ini memiliki jejak singa yang hadir dalam bentuk seni arca dan relief.
“Kita perlu menduniakan sejarah Singhasari. Tidak hanya di Jatim saja, tetapi harus memiliki gaung yang luas. Karena terbukti dari berbagai penelusuran sejarah, bahwa kerajaan Singhasari ini sampai ke China, India,” kata Dwi.
Singhasari Literasi Festival dilaksanakan mulai Kamis (29/9/2016) di Pendopo Kabupaten Malang hingga Sabtu (1/10/2016). Sementara kunjungan ke Candi Jago dan Candi Kidal pada Sabtu (1/10/2016).