Transaksi Narkoba Marak Terjadi di Dekat Asrama Polisi
Kawasan Sungai Dama, Samarinda Ilir menjadi salah satu kawasan di Samarinda yang merupakan kawasan rawan terhadap peredaran narkoba.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Lingkungan yang terdapat pemukiman tempat tinggal aparat, ternyata tidak membuat pelaku peredaran maupun pengguna narkoba takut untuk beraksi.
Bahkan pelaku malah dapat dengan leluasa melakukan aksi jual beli narkoba di sekitar kawasan yang terdapat pemukiman aparat kepolisian.
Kawasan Sungai Dama, Samarinda Ilir menjadi salah satu kawasan di Samarinda yang merupakan kawasan rawan terhadap peredaran narkoba.
Padahal di sekitar kawasan tersebut, terdapat asrama polisi yang ditinggali sejumlah perwira di Polresta Samarinda.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol M Setyobudi Dwiputro tidak menyangkal jika Sungai Dama menjadi salah satu kawasan merah rawan peredaran narkoba, selain kawasan Lambung Mangkurat, dan Samarinda Seberang.
Kapolres menilai, sejak Bulan Januari hingga September, jumlah kasus narkotika mengalami tren peningatan.
"Betul memang di Sungai Dama menjadi salah satu kawasan yang rawan peredaran narkoba. Walaupun disana ada asrama polisi, tidak menutup kemungkinan para pelaku beranggapan bahwa kawasan yang terdapat pemukiman aparat, tidak akan tersentuh operasi kepolisian," ungkapnya.
Tidak habisnya para pengedar lebih disebabkan karena pengguna narkoba di Samarinda terus bertambah, padahal aparat hampir setiap hari melakukan penangkapan terhadap pelaku narkotika.
"Untuk Polres diberi target seminggu tujuh kali tangkapan, sedangkan polsek-polsek paling tidak sebulan ada lakukan satu tangkapan narkoba. Artinya kami terus lakukan pemberantasan, dan ternyata pengguna narkoba terus bertambah," tuturnya.
"Kawasan Samarinda Seberang yang akan dijadikan kampung bebas narkoba terlebih dahulu, setelah itu menyusul daerah lainnya. Tentu bantuan warga juga sangat kami butuhkan," tambahnya.