Terobos Hujan Deras, Warga Tegal Berebut Gunungan Hasil Bumi
"Tak apa-apa hujan-hujanan yang penting dapat padi mas," ucap Sarkono usai berebut padi di gunungan ruwat bumi di objek wisata Guci.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sarkono (51) nekad menerobos hujan deras ketika Bupati Tegal Enthus Susmono mempersilakan warga berebut gunungan pada tradisi ruwat bumi di objek wisata Guci, Bumijawa, Kabupaten Tegal, Rabu (12/10/2016).
"Tak apa-apa hujan-hujanan yang penting dapat padi mas," ucap petani sayuran itu kepada Tribun Jateng di lokasi.
Menurut dia padi tersebut akan digantungkan di atas pintu rumahnya. Ia yakin cara seperti itu berkah dan rezeki akan datang. Ia memilih padi lantaran percaya tak akan karena kekurangan beras sebagai makanan pokok keluarganya.
"Selain sebagai ungkapan rasa syukur, saya percara Allah akan melipatgandakan rezeki dan berkah. Caranya melalui gunungan hasil bumi ini," ia menambahkan.
Ruwat Bumi merupakan kegiatan tahunan yang digelar warga di sekitar Guci. Dalam kegiatan ini warga mengarak gunungan berisi hasil bumi dari ladang warga.
Ada kacang panjang, cabai, kentang, terong, petai, jeruk, wortel, sawi, selada, kubis, serta tomat. Selain itu, juga terdapat teh poci yang merupakan khas Kabupaten Tegal.
Gunungan diperebutkan warga setelah diarak dan didoakan tokoh agama. Mereka percaya hasil pertanian yang diperebutkan membawa berkah bagi siapa saja yang berhasil mendapatkannya.