Terduga Teroris Magetan Ternyata Seorang Pengusaha dan Beristrikan Dokter
Selama ini Gatot dikenal sebagai pengusaha kulit di Lingkungan Industri Kulit (LIK) Magetan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Gatot Witono, warga Jalan Hasanudin 20, Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 karena dicurigai anggota jaringan bom bunuh di Polresta Surakarta.
Selama ini Gatot dikenal sebagai pengusaha kulit di Lingkungan Industri Kulit (LIK) Magetan.
Gatot Witono ditangkap usai mengantar anaknya sekolah di Jalan S Parman, Sukowinangun, Kecamatan/Kabupaten Magetan sekitar pukul 06.30 WIB.
Gatot ditangkap anggota Densus 88 dibantu puluhan personil Subden 4 Den C Pelopor, Satbrimob Polda Jatim.
Gatot beristrikan seorang dokter, dr DR.
Usai menangkap Gatot, petugas juga menggeledah rumah sekaligus tempat praktek dr DR, istri Gatot.
Informasi yang dihimpun Surya Online, penggeledehan itu untuk mencari keberadaan amunisi dan senjata api yang akan digunakan mengacaukan malam tahun baru 2017 mendatang.
Anggota Densus berada di rumah Gatot di Jalan Hasanudin, Selosari, Magetan sekitar empat jam, mulai pukul 07.00 - 11.10 WIB, untuk mencari dokumen yang terkait jaringan dan sebanyak 400 butir amunisi, sejumlah granat dan senjata FN.
Hingga penggeledahan selesai sekitar pukul 10.10 tidak satu pun pimpinan Satuan Tugas Densus 88 mau memberikan keterangan terkait penggeledahan itu.
Mereka terlihat membawa puluhan bungkusan berbagai ukuran, termasuk satu unit personal komputer, dan sejumlah kotak plastik berwarna orange di masukkan ke mobil inafis Surakarta.
Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Partono yang dikonfirmasi terkait penggeledahan dirumah Gatot Witono menolak memberikan keterangan.
"Ini dari Densus 88 dan tim Inafis Surakarta, kami hanya membantu mengamankan lokasi saja,"kata AKP Partono kepada Surya Online, seusai kegiatan penggeledahan dirumah Gatot Winoto, Selasa (25/10).
Dikatakan AKP Partono, penggeledahan rumah Gatot Witono disaksikan RT, Kepala Kelurahan, Babinsa dan Babinkamtibmas setempat.
"Kita selain hanya mengamankan lokasi, juga jadi saksi penggeledahan yang dilakukan tim Densus dan inafis Surakarta, bersama perangkat desa dan aparat setempat,"kata AKP Partono