Dipukuli Puluhan Senior, Pelajar Ini Terkapar di Rumah Sakit
Tradisi pemukulan senior terhadap kakak kelasnya menimpa Aditya Riski Fauzi (15), siswa kelas X SMKN 3 Kota Tegal.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM,SLAWI - Aditya Riski Fauzi (15) terbaring lemah di ranjang ruang ICU RSUD Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (7/11/2016).
Sejak Kamis (3/11/2016), siswa kelas X SMKN 3 Kota Tegal itu merasakan perutnya sakit. Ia terpaksa dirawar karena korban penganiayaan seniornya.
"Setelah dipukul,dia merasakan sakit di perut. Keesokan hari baru dibawa ke rumah sakit," kata Kusmiyati menceritakan kondisi anaknya saat ditemui Tribun Jateng di RSUD Suradadi.
Mengutip penuturannya, Aditya dianiaya puluhan kakak kelasnya. Pemukulan berlangsung saat jam pelajaran tapi tak ada guru. Tiba-tiba sejumlah senior masuk ke ruang kelas.
Mereka meminta Aditya dan sejumlah temannya maju ke depan kelas.
"Mereka langsung memukuli anak saya di perut. Katanya, hal itu sudah tradisi di sekolah," ia menambahkan.
Aditya tak mau makan selama beberapa hari setelah perutnya sakit luar biasa. Baru Senin pukul 15.00 WIB dia sempat makan nasi meski sedikit.
Hingga sekarang, kondisi korban memprihatinkan. Jarum infus masih menusuk tangannya. Petugas medis juga memasangkan selang oksigen di hidung Aditya untuk membantunya bernafas.
Kepala SMKN 3 Kota Tegal tak kunjung mengangkat telepon ketika Tribun Jateng berusaha mengonfirmasi salah satu muridnya menjadi korban kekerasan kakak kelasnya.