Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Subagio Dibuat Bingung Status Anaknya, Dua Kali Tes DNA Hasilnya Berlawanan

Kedatangannya ke Bali kemarin adalah kali ketiga untuk mengurus hasil tes DNA yang ia jalani bersama istri dan seorang bayi pada 31 Agustus lalu.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Subagio Dibuat Bingung Status Anaknya, Dua Kali Tes DNA Hasilnya Berlawanan
Tribun Jogja/Agung Ismiyanto
ILUSTRASI BAYI 

Tapi, kecurigaan tersebut masih disimpannya.

Karena terus terusik dengan dugaan bayi tertukar kendati si bayi sudah dibawa ke rumahnya, Subagio pun melakukan tes golongan darah si bayi.

Hasilnya, si bayi bergolongan darah O, padahal Subagio dan istrinya bergolongan darah B.

Ia pun melaporkan hal itu ke RSUD Bima, dan mulai mengungkapkan tentang dugaan tertukarnya bayi yang selama ini dipendamnya.

Pihak RSUD yang dilaporinya menjawab bahwa prosedur yang dilakukan rumah sakit sudah benar, sehingga RSUD Bima tidak bisa menerima alasan Subagio tentang dugaan tertukarnya bayi.

“Karena itu, saya, istri dan bayi pada 31 Agustus melakukan uji DNA di RSUP Sanglah. Tanggal itu sampel DNA kami diambil dan diuji laboratorium. Pada 29 September, kami mendapatkan hasilnya dari RSUD Sanglah yang menyatakan bahwa bayi itu bukan anak kandung kami,” terang Subagio.

Bayi laki-laki yang telah diberinya nama Ayatullah Baqir itu saat ini masih dirawat dengan baik oleh Subagio dan istrinya di rumah.

Berita Rekomendasi

Karena RSUD Bima tetap ngotot bahwa bayi itu anak kandung Subagio kendati sudah ditunjukkan hasil tes DNA di RSUP Sanglah, akhirnya kasus tersebut dilaporkannya ke Polres Bima.

Pihak RSUD Bima kemudian meminta dilakukan tes DNA pembanding.

“Sampel DNA saya kemudian diambil untuk diuji kecocokannya dengan sampel DNA bayi. Katanya, sampel itu dikirimkan ke Puslabfor Mabes Polri. Pada 8 November lalu, hasil uji DNA di Puslabfor diberitahukan ke kami, dan hasilnya sangat mengejutkan kami. Berbanding terbalik dengan uji DNA di RSUP Sanglah,” kata Subagio.

Sebetulnya, Subagio sama sekali tidak keberatan untuk merawat bayi agak cacat yang diduganya sebagai bayi tertukar itu.

“Kalau memang dia terbukti sebagai anak saya, saya ikhlas menerimanya apapun keadaannya. Tapi, kalau tidak terbukti anak saya, kan harus dicari dimana anak saya sesungguhnya, “ terang Subagio, yang selama di Bali tinggal di rumah kerabatnya di Tuban, Kabupaten Badung.

Sementara itu, Kepala Bagian SMF Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah , dr Ida Bagus Putu Alit, membenarkan bahwa dirinya akan bertemu dengan Subagio pada Kamis (10/11/2016) pagi ini.

Alit menjelaskan bahwa bulan September lalu Subagio telah melakukan pemeriksaan tes DNA di instalasi forensik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas