Perjalanan Batin Perempuan Jawa yang Terikat Dalam Pertunjukan Teater
Pementasan itu sekaligus memperkenalkan Komunitas Seni JatiSwara. Komunitas itu dibentuk oleh sejumlah pekerja seni pada 4 Desember 2015.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Surya, Ahmad Zaimul Haq
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pementasan teater bertajuk "Centini Bungkus" di Balai Budaya komplek Balai Pemuda, Surabaya, pukau penonton, Sabtu, (12/11/2016).
Pementasan itu menceritakan perjalanan mengenali diri sebagai sosok perempuan Jawa, yang di dalamnya sarat berbagai aturan, ketentuan, serta pemahaman atas esensi kehidupan yang selaras dan penuh kerumitan.
Belum lagi hujatan atas keteguhan bahkan kesabaran perempuan pada umumnya tentu dipertanyakan.
Keikhlasan lakunya adalah pertaruhan bagi perjalanan hidupnya yang belum tentu-terang benderang di depan sana.
"Ini sebuah perjalanan batin. Menembus syariat batiniah untuk menembus kesucian hati. Perempuan Jawa," ujar Heri Lentho, penggagas acara saat ditemui Surya usai acara.
Lebih lanjut, Heri Lento mengatakan tidak hanya menampilkan Centini Bungkus, sebuah pentas perkusi Ramayana juga dihadirkan melengkapi pertunjukannya.
"Perkusi Ramayana menceritakan tentang kesetiaan Dewi Sinta kepada Rama," ujar Heri Lentho.
Pementasan itu sekaligus memperkenalkan Komunitas Seni JatiSwara. Komunitas itu dibentuk oleh sejumlah pekerja seni pada 4 Desember 2015.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.