Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Satu Anak Selipkan Sebatang Cokelat di Ketiak

Apa yang dilakukan Fatimah (28) cukup menggelitik. Ketiaknya ia gunakan untuk menjepit sebatang cokelat hasil curian.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Wanita Satu Anak Selipkan Sebatang Cokelat di Ketiak
Surya/Anas Miftakhudin
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Surya, Anas Miftakhudin 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Apa yang dilakukan Fatimah (28) cukup menggelitik. Ketiaknya ia gunakan untuk menjepit sebatang cokelat hasil curian.

Dasar apes, petugas keamanan memergoki ulah nakal wanita tenaga pemasaran sebuah supermarket di Jalan Pradah, Surabaya itu.

Ibu satu anak ini kemudian dilaporkan ke Polsek Wiyung atas dugaan mencuri selain sebatang cokelat dan juga sabun. Ia bukan sekali melakukannya.

Dalam pemeriksaan di depan penyidik terungkap Fatimah leluasa masuk ke beberapa lorong tempat makanan dan lainnya.

Tersangka yang tidak terasa diawasi kamera tersembunyi memasukkan cokelat di lipatan ketiak dan perut.

"Jumlah barang yang diambil lebih dari 10 dan itu berlangsung tiap hari," ujar Kanit Reskrim Polsek Wiyun

Berita Rekomendasi

SURYA.co.id | SURABAYA - Ulah Fatimah (28) untuk ngembat cokelat cukup unik.

Perempuan sales promotion girl (SPG) di sebuah supermarket di Jalan Pradah itu ketahuan menyelipkan barang tersebut di ketiak.

Meski demikian, aksi ibu satu anak ini dipergoki sekuriti setempat.

Kasusnya pun dilaporkan ke Polsek Wiyung karena pencurian cokelat dan sabun yang dilakukan tersangka tidak hanya sekali.

Dalam pemeriksaan terungkap, untuk menjalankan aksinya, tersangka yang ada di seputaran supermarket leluasa masuk ke beberapa lorong tempat makanan dan lainnya.

Tersangka yang tidak terasa diawasi kamera tersembunyi memasukkan cokelat di lipatan ketiak dan perut.

"Jumlah barang yang diambil lebih dari 10 dan itu berlangsung tiap hari," ujar Kanit Reskrim Polsek Wiyung, AKP Sugimin, Rabu (16/11/2016).

Usai menjarah barang dagangan, tersangka langsung balik ke loker untuk menaruh barang hasil curian.

Begitu pulang, tersangka menaruhnya di tas yang dipakak bekerja.

"Dari kecurigaan yang ada, sekuriti akhirnya menggeledah karyawan saat pulang dan ditemukan barang bukti," papar dia.

Kok berani tersangka memasukkan barang curian ke tasnya? "Biasanya tidak pernah digeledah sehingga tersangka berani menaruh di tas," terang Sugimin.

Dari tangan perempuan berkulit kuning langsat itu, petugas keamanan menemukan barang bukti berupa 27 cokelat aneka merek.

Cokelat hasil curian ia jual ke teman atau tetangga sekitarnya. "Harga aslinya Rp 12.000 hanya dijual Rp 6.000," Sugimin menambahkan.

Tersangka Fatimah berdalih mencuri itu karena kepepet. Gajinya sebagai wanita tenaga pemasaran tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Uang hasil menjual cokelat curian ia pakai untuk membeli susu anaknya.

"Anak saya masih kecil dan suami tidak bekerja dan pergi meninggalkan saya," Fatimah berdalih.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas