Ribuan Ton Raskin untuk Sumenep Masih Ngendon di Bulog
Sedikitnya 5000 ton beras untuk keluarga miskin (Raskin) untuk 17 Desa di Kabupaten Sumenep, Madura, masih belum ditebus
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP – Sedikitnya 5000 ton beras untuk keluarga miskin (Raskin) untuk 17 Desa di Kabupaten Sumenep, Madura, masih belum ditebus dan masih ngendon di gudang Bulog Sumenep.
Walaupun sebagian besar raskin tersebut telah disalurkan ke masyarakat penerima manfaat beras raskin.
Tercatat hingga saat ini telah 332 desa dan kelurahan di Kabupaten Sumenep. Namun hingga akhir November sebanyak 17 desa diantaranya belum menebus raskinnya.
"Katanya, kades tidak bisa menebus raskinnya karena adanya perubahan peraturan pencairan raskin, sehingga 17 desa tersebut tidak bisa menebus raskinnya," ujar Kepala Bagian Perekonomian, Pemkab Sumenep, Moh Hanafi Kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Senin (21/11/2016).
Dikatakan, salah satu kendala, mengapa masih ada sebagian raskin ngendon di Bulog, yakni perobahan tatacara penebusan raskin.
Kalau sebelumnya penebusan raskin dengan cara sistem pembayaran setelah beras didistribukan ke daerahnya. Namun saat ini justru sebalikyna, sebelum didistribusikan harus sudah lunas sebelumnya.
"Kita tengah mengusakan di ujung tahun 2016 ini, sisa raskin bisa tertebus semuanya. Dan jika kendalanya adalah soal cara penebusannya, maka kita usahakan kita kembalikan ke tatacara sebelumnya," jelas Hanafi.
Pemerintah Kabupaten Sumenep, berharap sisa raskin segera ditebus dan pada tahun 2016 ini tidak ada raskin yang tersisa di gudang Bulog.
Karena raskin tersebut sangat dibutuhkan, khususnya bagi keluarga miskin yang sangat membutuhkan uang tersebut.
"Jangan sampai hingga akhir tahun 2016 ini hangus," imbuhnya.
Penerima beras untuk masyarakat miskin (Raskin) di Kabupaten Sumenep, Madura, pada tahun 2016 tidak ada perubahan pagu dengan tahun 2015.
Pada tahun 2015 pagu raskin di Kabupaten Sumenep sebanyak 1.745 ton setiap bulannya bagi 116.78 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di 27 kecamatan se Kabupaten Sumenep.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.