Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Umat Muslim di Bali Diminta Jangan Ikut Demo di Jakarta

Kapolda mengundang petinggi MUI Bali, GP Ansor Bali, Muhammadiyah Bali, NU Bali, HTI Bali, ICMI Bali dan sejumlah pemimpin organisasi masjid di Bali

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Umat Muslim di Bali Diminta Jangan Ikut Demo di Jakarta
Capture Youtube
Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto 

Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Aksi demo di Jakarta pada 4 November 2016 lalu dihadiri oleh umat Muslim dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.

Satu di antaranya, perwakilan dari Bali.

Mengingat pentingnya menjaga kerukunan umat beragama, dengan tidak ikut-ikutan aksi susulan, Kapolda Bali mengundang segenap elemen penting organisasi muslim di Bali, Selasa (22/11/2016).

Ihwal undang itu sendiri, ialah Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto meminta supaya berbagai pihak tidak berangkat pada aksi yang sedianya akan dilakukan pada 25 November 2016 dan 2 Desember 2016 mendatang.

"Menimbang Bali merupakan contoh kemajemukan di Indonesia. Dengan banyaknya suku, ras agama maka kami meminta para pimpinan umat Muslim menjaga kerukunan yang sudah terjalin erat ini," kata Kapolda Sugeng, Selasa (22/11/2016).

Orang nomor satukorps Bhayangkara mengundang petinggi MUI Bali, GP Ansor Bali, Muhammadiyah Bali, NU Bali, HTI Bali, ICMI Bali dan sejumlah pemimpin organisasi masjid di Bali.

BERITA TERKAIT

Mereka dikumpulkan dalam acara Silahturahmi Kapolda Bali dengan Tokoh Umat Muslim di Mapolda Bali, Denpasar, Bali.

"Daerah lain bisa saja mengirimkan massanya besar-besaran. Tapi tidak dengan Bali. Ini adalah bagian melihat isu akhir-akhir ini yang harus ditanggapi dengan serius dan cermat oleh kami selaku pihak keamanan negara," imbuh Sugeng.

Sugeng menegadkan, sebagai penduduk pendatang di Bali umat muslim diimbau untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali supaya tetap kondusif dan senantiasa tetap damai dalam perbedaan.

Bahkan, atas ketidakpuasan atas Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sehendaknya para ulama di Bali menyerahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian.

"Kan seharusnya tidak pakai acara marah-marah dan duduki istana, jika tidak suka Ahok. Kalau tidak senang dengan Ahok, ya sebaiknya, jangan dipilih. Kalau turun ke jalan itu malah mempersulit keadaan," ujarnya. (ang)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas