Korban Teriak, Pelajar yang akan Gagahi Gadis Idamannya Ini Kabur Hanya Bercelana Dalam
Selama ini tersangka belum mengutarakan isi hati kepada korban, lantaran takut ditolak cintanya
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Seorang pelajar pria di Sekadau diamankan personel Polres Sekadau, atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang siswi di sebuah kamar kos di Sekadau, Kamis (24/11/2016) malam.
L (bukan inisial sebenarnya) mengaku, perempuan yang menjadi sasaran percobaan pemerkosaan adalah gadis idamannya selama ini.
Remaja berusia 17 tahun ini mengatakan telah lama menaruh hati pada P (bukan inisial sebenarnya) yang sebaya dengannya.
Namun, L belum mengutarakan isi hati kepada P, selain itu, ia juga mengaku belum mengutarakan cintanya, lantaran takut ditolak oleh P.
Gadis pujaan hatinya ini, bukannya dilindungi oleh P.
Saat melintas di sekitar kos korban, kondisi kos yang sepi membuatnya nekad masuk melalui jendela kamar korban yang sedikit terbuka karena tak terkunci.
“Saya sebenarnya memang suka sama dia. Nggak tahu juga saya, saya spontan saja melakukan aksi itu. Sore itu sebenarnya saya ndak kepikiran. Pas melihat dia sendirian di rumah kos itu, jadi langsung kepikiran masuk dari jendela," ungkap L yang mengenakan baju tahanan warna orange kepada tribunpontianak.co.id, Senin (28/11/2016).
L dan P berasal dari kampung halaman berbeda, keduanya sama-sama menempuh pendidikan di Sekadau.
Jika P tinggal di rumah kos, L tinggal dengan keluarganya.
Pelaku berhasil masuk ke dalam kamar korban, saat korban sedang terlelap tidur.
“Saya masuk lewat jendela, korban memang sedang tidur. Setelah itu saya mencoba melakukan perkosa dia," jelasnya.
L berusaha memegang korban, saat tersadar, korban langsung spontan berteriak.
Namun L berusaha membekap mulut korban menggunakan tangan.
Ia bahkan sempat membuka baju dan celananya hingga menyisakan pakaian dalam.
Namun, saat itu korban mendapat kesempatan berteriak meminta tolong.
L mengaku saat membekap mulut korban, tak mengeluarkan ancaman.
Ia beralasan, membekap hanya berusaha agar korban tak berteriak.
"Nggak ada saya ngancam, dia melawan. Saya tarik lalu saya bekap mulutnya," ucapnya.
Teriakan korban rupanya terdengar oleh tetangga dan warga sekitar.
Warga beramai-ramai menuju asal suara perempuan yang berteriak meminta tolong dan mendekat di rumah kos tersebut.
Mengetahui aksinya sudah diketahui warga, L berusaha kabur dengan hanya mengenakan pakaian dalam.
L berupaya kabur menyelamatkan diri melalui pintu belakang kos.
Namun ditengah upaya kaburnya, ia tersadar telepon seluler miliknya tertinggal di dalam kamar.
“Saya balik lagi ngambil HP, jadi dia teriak lagi, saya langsung kabur hanya pakai celana dalam, warga sekitar langsung datang tapi saya sudah kabur,” kisahnya.
Sambil mengendap-ngendap, L kemudian kembali kerumah abang kandungnya untuk mengambil pakaian.
Saat tiba di rumah, ia sempat ditanyai abangnya, dan lantas pergi menginap dirumah sepupunya.
“Saya bilang sama sepupu lagi bertengkar dengan abang, makanya menginap. Oh iyalah kata sepupu saya” ujar L.
Personel kepolisian baru berhasil mengamankan L pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 11.00.
Ia kini meringkuk di ruang tahanan Polres Sekadau, namun dipisah dengan tahanan lainnya.
“Sekarang setelah ditahan saya takut, saya menyesal. Saya minta maaf dengan kedua orang tua saya, orang tua korban, terutama sama dia (korban). Saya jera dan tidak akan mengulangi,” katanya.