KPK Siap Buka Kasus Bansos Sulsel
Untuk Bansos Sulsel, kata Syarif, sudah dilakukan SP3 oleh pihak kejaksaan Sulselbar.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) mulai membuka kembali beberapa kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Sulsel. Di antaranya kasus bansos dan pembangunan UNM.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK La Ode Syarif saat melakukan kunjungan di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Panakukkang Jl Pengayoman, kota Makassar, Senin (28/11/2016) kemarin, sore.
"Saya sebut saja yang kami ditangani seperti kasus pembangunan kampus UNM, kasus pembangunan bandara di Toraja dalam proses disupervisi, ada juga kasus bansos," ungkap Syarif.
Untuk Bansos Sulsel, kata Syarif, sudah dilakukan SP3 oleh pihak kejaksaan Sulselbar. Tapi ia pastikan akan membuka kembali kasus tersebut dalam waktu dekat ini.
Saat itu, Syarif didampingi Direskrimum Polda Sulsel Kombes Pol Heri Dahana, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Rusdi Hartono, dan juga Kapolsek Panakukkang Kompol Wahyudi Rahman.
Syarif mengatakan kasus-kasus tersebut masih berjalan karena dengan bantuan pihak Ditreskrimum Polda Sulsel yang masih memonitoring, bahkan Syarif merasa berterimakasih kepada Polda.
"Beliau-beliau yang ada di Polda tentu selidiki dengan tidak kenal lelah bahkan mereka (Polda) juga presentasi kasus itu di KPK beberapa waktu lalu dan tim KPK juga pernah ke sini," kata Syarif.
Selain kasus pembangunan dikampus UNM, pembangunan bandara di Toraja, dan bansos Sulsel, Syrarif yang ditanyai kasus Dana Intensif Daerah (DID) Luwu Utara tahun 2011 mengaku belum tahu.
Namun, Heri Dahana langsung jawab pertanyaan soal kasus DID Lutra yang disebutkan keterkaitannya dengan Bupati Lutra, Indah Putir Indriani. (*)