Makna Surat Al Baqarah 212 dengan Aksi Damai 212, Khatib: Kebetulan atau Ketentuan?
Tgk Sulaiman kemudian memberikan contoh bagaimana para kuatnya perjuangan orang-orang yang datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi membela agama Allah.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Serambinews.com, Zainal Arifin M Nur
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Jutaan umat Islam dari seluruh Indonesia, Jumat (2/12/2016) pagi, berkumpul di Monas, Bundaran HI, dan beberapa titik lainnya di Jakarta.
Aksi Demo Super Damai Bela Islam III yang juga dinamakan "Aksi 212" ini juga berlangsung di sejumlah kota di Indonesia, termasuk Banda Aceh.
Salah satu aspirasi yang dibawa dalam aksi ini adalah, menuntut aparat hukum untuk menangkap dan menahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kasus penistaan Alquran dan agama Islam.
Lalu, apa makna di balik angka 212 (2 Desember) yang menjadi simbol dalam aksi ini?
Memang tidak ada penjelasan resmi dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Namun, banyak pihak yang kemudian mengait-ngaitkan tanggal pelaksanaan aksi Bela Islam III ini dengan Alquran.
Pengkaitan angka 212 itupun bisa dengan mudah ditemui di media sosial.
Nah, ternyata H Sulaiman Lc, khatib Jumat di Masjid Albadar, Lampineung, Banda Aceh juga memiliki pandangan menarik terhadap makna 212.
"Tadi sebelum saya berangkat ke masjid ini, saya menyempatkan diri membuka Alquran, melihat ayat 212 dalam Alquran. Dan hanya ada satu ayat 212 dalam Alquran, yaitu dalam Surat Albaqarah," ungkap Tgk Sulaiman.
Tgk Sulaiman kemudian membacakan ayat 212 dalam Surat Albaqarah yang maknanya:
"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di Hari Kiamat. Dan Allah memberi rizki kepada orang-orang yang dikehendakiNya tanpa batas." (Al-Baqarah: 212)
Tgk Sulaiman kemudian memberikan contoh bagaimana para kuatnya perjuangan orang-orang yang datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi membela agama Allah.
Bahkan, berbagai upaya dilakukan oleh aparat keamanan untuk menghadang massa, sampai-sampai orang-orang itu rela berjalan kaki ratusan kilometer untuk berkumpul dengan orang-orang seiman yang menuntut hukuman bagi penghina Alquran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.