Nenek Berusia 75 Tahun Jadi Korban Tewas Akibat Gempa di Samalanga
Salah satu korban yang dikabarkan meninggal adalah Nek Buluen (75), warga Desa Meurah, Kecamatan Samalanga, Bireuen.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) dengan episentrum di kawasan Pidie Jaya (Pijay), Rabu (7/12/2016) pukul 07.04 WIB, menyebabkan banyak kerusakan bangunan, masjid, dan jalan.
Gempa juga menyebabkan korban jiwa di Samalanga, Bireuen.
Salah satu korban yang dikabarkan meninggal adalah Nek Buluen (75), warga Desa Meurah, Kecamatan Samalanga, Bireuen.
"Beliau meninggal tertimpa atap dapur rumahnya yang runtuh," kata M Adli Abdullah MCL, Dosen Fakultas Hukum Unsyiah, melaporkan kepada Serambi (Tribunnews.com Network) via telepon dari Samalanga.
Mantan Sekjen Panglima Laot itu kebetulan sedang melintas di Samalanga dalam perjalanannya dari Aceh Timur ke Banda Aceh.
Selain itu, kata Adli, SPBU Ulee Gle, Indomart, dan sejumlah toko di depan SPBU Ulee Gle juga ambruk.
"Saya dengar ada korban yang tertimpa di bawah puing bangunan, tapi belum tahu berapa orang karena belum dievaluasi," kata Adli.
Ia juga merekomendasikan pentingnya segera dikerahkan tim evakuasi ke Samalanga dan Ulee Gle karena diperkirakan ada beberapa korban yang butuh pertolongan darurat yang tadi pagi belum tertolong.
Perkembangan terbaru menyebutkan, korban jiwa akibat gempa ini sudah mencapai 20 orang di Pijay dan kawasan Samalanga, Bireuen.
Selain itu puluhan orang dirawat di rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di kedua kabupaten itu akibat tertimpa bangunan yang runtuh karena gempa.
Beberapa ruas jalan Banda Aceh-Medan juga terbelah, di antaranya di Beuracan dan Samalanga.