Warga Menangis Ketika Evakuasi Korban Tertindih Bangunan Rumah Toko
Suara tangis bergema saat puluhan personel TNI AD bersama warga mengevakuasi jenazah ditertimbun rumah toko di Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Suara tangis bergema saat puluhan personel TNI AD bersama warga mengevakuasi jenazah ditertimbun rumah toko di Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh.
Idris Ismail, reporter Serambi Indonesia, menceritakan sedang berada di pusat Pasar Trienggadeng. Ia melihat tangis warga tidak berhenti saat warga dan personel TNI AD menemukan satu jenazah tertimbun bangunan.
"Saya sekarang berada di pusat Kota Trienggadeng. Saya sedang melihat proses evakuasi warga yang tertimbun bangunan ruko. Suasana sedih, keluarga terus menangis selama proses evakuasi berlangsung," ujar Idris saat dihubungi www.tribun-medan.com, Rabu (7/12/2016).
Satu jenazah baru saja dibawa ke rumah sakit. Sedangkan, warga bersama personel TNI masih mengevakuasi. Apalagi kabar beredar ada beberapa orang tertimbun di ruko tersebut.
"Hingga kini proses evaluasi masih berlangsung. Warga masih memadati ruko yang ambruk, jadi masyarakat bersama TNI saling membantu. Untuk data nanti akan saya kabari lagi," kata dia.
Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter yang menguncang Pidie Jaya, Aceh. Alhasil, 25 orang dikabarkan meninggal dunia dan ratusan warga dibawa ke rumah sakit terdekat.
Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan rasa simpati kepada para korban gempa. Ia berharap agar seluruh keluarga para korban gempa bumi diberi kekuatan dan ketabahan.
"Saya turut merasakan apa yang saudara-saudara kita di Aceh rasakan. Semoga tidak terjadi gempa susulan. Saya telah perintahkan tim segera gerak cepat," tutur Khofifah.
Pemerintah daerah menjadi komandan untuk penanganan bencana. Sementara Kementerian Sosial mendukung penyiapan logistik jika kondisi sudah darurat dan tidak lagi mampu ditangani daerah.