Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejar Ikan Mabuk ke Tengah Sungai Brantas, Gunawan Tidak Bisa Pulang

Musim pladu (mencari ikan mabuk) di sekitar Bendungan Serut, Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, menelan korban.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kejar Ikan Mabuk ke Tengah Sungai Brantas, Gunawan Tidak Bisa Pulang
Tribun Batam
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Musim pladu (mencari ikan mabuk) di sekitar Bendungan Serut, Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, menelan korban.

Seorang warga, Gunawan Wibisono (50), terseret arus Sungai Brantas dan hingga dua hari ini, Minggu (11/12/2016) siang, jasadnya belum ditemukan.

Pencarian sudah dilakukan sampai di wilayah Kecamatan Kademangan atau berjarak sekitar 7 km dari Bendungan Serut. Namun, belum ada tanda-tanda kalau korban akan ditemukan.

"Kami sudah mendatangkan tim SAR, termasuk dibantu anggota TNI dan warga, mencari korban. Namun hingga siang ini, belum ditemukan," kata AKP Purdianto, Kapolsek Kanigoro, Minggu (11/12/2016).

Menurut Purdianto, musibah itu terjadi saat Bendungan Serut, airnya dikeringkan untuk mengurangi pendangkalan.

Hal ini selalu dilakukan setiap akhir tahun. Jika tidak, lumpurnya kian menebal dan mengurangi debit air di bendungan.

Untuk mengeringkan bendungan, airnya dibuang ke Sungai Brantas, yang ada di barat bendungan.

BERITA TERKAIT

Nah, saat inilah warga berdatangan ke Sungai Brantas, yang posisinya berada di bawah bendungan tersebut.

Tujuannya, mencari ikan karena banyak ikan yang mabuk (pladu) di sepanjang sungai itu.

Seperti Sabtu (10/12/2016) petang kemarin, ratusan warga dari berbagai desa, bahkan dari luar kota, berdatangan, untuk mencari ikan yang mabuk di sepanjang sungai Brantas.

Warga bisa mendapatkan beragam ikan, mulai dari ikan nila, lele, nujair, uceng, gabus, dll. Sebab, banyak ikan yang mabuk dan mengambang di permukaan air (pladu).

Tak terkecuali, korban, Gunawan, juga ikut mencari ikan di sepanjang Sungai Brantas, yang berjarak sekitar 100 meter dari arah barat bendungan.

Diduga, saat kebanyakan orang mencari ikan di tepi Sungai Brantas, korban mencari ke tengah. Sementara, air di tengah sungai masih cukup dalam.

Meski kedalamnnya hanya sedada orang dewasa, namun arusnya cukup deras, sehingga cukup membahaya bagi orang yang tak bisa berenang, seperti korban.

"Sebetulnya, korban sudah diingatkan teman-temannya, agar tak ke tengah. Entah kenapa korban nekat. Tepat sekitar pukul 17.00 WIB, korban diketahui hanyut dan terseret arus sungai," ujarnya.

Saat diketahui terseret arus sungai itu, teman-temannya sudah berusaha menolongnya. Yakni, dengan memberi bantuan kayu sepanjang 3 meter.

Namun rupanya, tangan korban gagal mengapai kayu tersebut. Sesaat setelah terseret arus sungai yang lebarnya sekitar 150 meter itu, tubuh korban langsung tak terlihat.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas