Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ciptakan Pendidikan Anti-Diskriminasi, Banyuwangi Kembangkan 210 Sekolah Inklusif

Pemkab Banyuwangi berkomitmen mewujudkan pendidikan inklusi. Saat ini terdapat 210 sekolah inklusi di Banyuwangi.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ciptakan Pendidikan Anti-Diskriminasi, Banyuwangi Kembangkan 210 Sekolah Inklusif
SURYA
Bupati Banyuwangi di sekolah inklusif SDN 3 Karangrejo, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi berkomitmen mewujudkan pendidikan inklusi. Saat ini terdapat 210 sekolah inklusi di Banyuwangi.

Semua pelajar bisa bersekolah di tempat tersebut tanpa memandang keterbatasan fisik.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi sejak 2014 telah mendeklarasikan gerakan pendidikan inklusif.

Semua sekolah wajib menerima semua anak tanpa terkecuali, termasuk anak penyandang disabilitas dan anak berkemampuan khusus.

“Ini sebagai bentuk upaya kami memberikan kesempatan pendidikan yang sama. Anak berkemampuan khusus bisa bersekolah bareng dalam satu kelas di sekolah yang sama, mempelajari mata pelajaran yang sama dan mengikuti semua kegiatan di sekolah tanpa ada diskriminasi,” kata Anas, Kamis (15/12).

Menurut Anas itu bisa terwujud karena Pemkab Banyuwangi terus meningkatkan kapasitas guru dan sarana-prasarana di sekolah.

Total saat ini ada 275 guru yang mempunyai kompetensi sebagai pendamping anak berkemampuan khusus. Mereka telah melalui pendidikan yang disyaratkan.

Berita Rekomendasi

"Para guru tersebut ada di 210 sekolah inklusif yang terdiri atas 55 PAUD, 89 SD/MI, 44 SMP/MTs, dan 22 SMA/SMK/MA."

Sekolah-sekolah tersebut menerima sekitar 1.246 anak penyandang disabilitas dan anak berkemampuan khusus," ujar Anas.

Dengan diselenggarakannya pendidikan inklusi di sekolah umum, kata Anas, adalah bagian dari upaya mewujudkan masyarakat yang inklusif.

"Idealnya, anak berkemampuan khusus memang harus mendapat pendekatan berbasis masyarakat, artinya melebur bersama, bukan dikotakkan misalnya harus bersekolah di Sekolah Luar Biasa. Kami secara bertahap nantinya semakin banyak sekolah inklusif," ujar Anas.

Salah satu sekolah inklusif di Banyuwangi adalah SDN 3 Karangrejo, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi.

Di SD tersebut, saat ini terdapat 39 anak berkemampuan khusus, seperti anak autis, tuna rungu, tuna laras (hiperaktif) dan lamban belajar (slow learner).

Para siswa ini melakukan pembelajaran bersama siswa-siswa lainnya di satu kelas yang sama.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas