Pria Ini Bernama Slamet Hari Natal, Ini Hal Unik Hingga Menyebalkan yang Ia Alami
Kadang, kata dia, urusannya itu menjadi lama karena semua petugas ingin tahu namanya yang tertera di KTP.
Editor: Wahid Nurdin
Toleransi
Meski bernama Slamet Hari Natal dan beragama Islam, ia mengaku tidak pernah mendapat makian.
Menurut dia, di kampungnya sudah terjalin rasa toleransi.
"Tidak pernah (dicaci). Di sini sudah toleran," katanya.
Slamet pun menceritakan awal mula orangtuanya memberi nama Slamet Hari Natal.
Ketika itu, ia dilahirkan di rumah Akas Kiyo, seorang bidan di Desa Kebonsari, Tumpang.
Kebetulan, bidan desa itu beragama Kristen Jawi Wetan.
Karena lahir bertepatan dengan perayaan hari Natal, bidan itu menyarankan supaya diberi nama Selamat Hari Natal yang kemudian menjadi Slamet Hari Natal.
Saran bidan itu diterima oleh orangtua Slamet yang sebenarnya beragama Islam.
"Pas melahirkan di salah satu bidan, orangtua melahirkan pas Natal. Ketimbang mikir buat nama sulit-sulit, diberi nama Slamet Hari Natal," katanya.
Slamet Hari Natal saat ini sudah berusia 54 tahun. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Ngatinah dan Syamsuri.
Ia hanya memiliki satu saudara, yaitu kakak perempuannya yang bernama Mujiati.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.