Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Investigasi UII Bantah Pemukulan Pakai Rotan, Hanya Gunakan Ranting

Tim investigasi UII membantah bila terjadi pemukulan dengan rotan dalam kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mapala Unisi The Great Camping.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tim Investigasi UII Bantah Pemukulan Pakai Rotan, Hanya Gunakan Ranting
Tribun Jogja
Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal. Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air. Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo. 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Tim investigasi UII membantah bila terjadi pemukulan dengan rotan dalam kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mapala Unisi The Great Camping.

Dari penuturan panitia yang diperiksa tim investigasi, disebutkan hanya menggunakan ranting dengan panjang tidak lebih dari 30 sentimeter.

"Rotan itu tidak ada, dari panitia bilang hanya menggunakan ranting yang panjang hanya segini (30 sentimeter)," kata Wakil Rektor I UII Ilya Fajar Maharika, dalam jumpa pers, Selasa (24/1/2017).

Baca: Jempol Kaki Kanan Ilham Hampir Copot, Asyam Dipukul Pakai Rotan dan Diinjak

Perihal tindak kekerasan, Ilya mengatakan, tim masih mendalami kronologi dan detail dari perilaku kekerasan yang dilakukan para senior kepada junior Mapala.

Pihak UII belum bisa menjelaskan rincian tindak kekerasan karena proses investigasi masih dilakukan.

"Kita sedang dalami serius kejadian di lapangan, termasuk proses kekerasan yang terjadi. Kita dalami siapa melakukan ke siapa, dengan apa, dan waktunya," tutur Ilya.

BERITA REKOMENDASI

Baca: Dua Mahasiswanya Meninggal, UII Akui Ada Kekerasan dalam Diksar Mapala UNISI

Namun pihak UII menolak memberikan nama-nama panitia yang mempunyai indikasi sebagai pelaku kekerasan.

Hal itu untuk memudahkan proses pemeriksaan oleh kepolisian dan agar tidak menimbulkan kabar simpang siur.

Kedatangan Polisi
Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo M.Sc. membenarkan bila pihak Kepolisian Karanganyar Jawa Tengah telah datang dan melakukan pemeriksaan di UII. Kepolisian menggali keterangan dari panitia.

Ia menegaskan bahwa pihak UII terbuka pada semua pihak dan tidak akan menutup-nutupi soal kasus ini.

"Tidak ada keinginan dari kami untuk menutup-nutupi, kita terbuka. Kita juga sedang menyusun laporan untuk disampaikan kepada Kopertis dan Ombudsman RI," ungkap Harsoyo.

Ia menambahkan, 34 peserta telah mengikuti pemeriksaan kesehatan di RS JIH. Hingga berita ini diturunkan, terdapat lima orang dirawat inap di JIH.

Pihak UII menyebut akan menanggung seluruh biaya pemeriksaan kesehatan dan rawat inap.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas