"Tutur tinular. Saya meminta maaf selama saya menjabat masih banyak kekurangan. Yang terpenting, siapa pun pengganti saya nanti, hormati, jaga dan dukung pemerintahannya demi Batang lebih baik," pesan dia.

Beberapa hari menjelang purna tugas, Yoyok sering muncul di beberapa kegiatan kampus dan televisi nasional, menjadi pembicara. 

Yoyok banyak memberikan materi tentang pemerintahan bersih dari praktik kolusi, korupsi dan nepotisme. Baginya, pemerintahan dan pembangunan bisa berhasil dimulai dari membersihkan sistem dari orang-orang korup.

Saat ditanya apa yang akan dilakukan ke depan, Yoyok mengaku belum memutuskan, meski banyak tawaran untuk bergabung di instansi baik pemerintah maupun nonpemerintahan.

"Masih menikmati jadi orang biasa," kata dia.

Yoyok pun belum memutuskan menerima pinangan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang memintanya menjadi dosen. 

Kembali menjadi pengusaha, profesi sebelum menjadi bupati, juga belum akan diambil. Menurut dia lahan untuk mengabdi kepada masyarakat sangat luas.

Tidak harus menjadi politikus, birokrat, atau kembali menjadi pemimpin daerah.

"Entah saya jadi pedagang atau meneruskan jadi politisi, intinya semua itu mengabdi kepada masyarakat. Prinsip saya, pengabdian tiada akhir," katanya. (TRIBUNJATENG/CETAK)