Mencuri Ikan di Zona ZEE, Saat Diinterogasi Mengaku Tahu Mereka Memasuki Perairan RI
Fong juga mengakui di perairan wilayah Indonesia, dia dan teman-temannya bisa banyak mendapatkan ikan tangkapan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM , PONTIANAK - Awak kapal Vietnam mengaku sadar saat kapal yang mereka jalankan melakukan pencurian ikan dan sudah memasuki perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Mereka menjalani pemeriksaan yang dilakukan langsung oleh Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo dan Kepala Stasiun PSDKP Pontianak, Erik Sostenes, saat berada di perairan Muara Jungkat, dalam perjalanan menuju Stasiun PSDKP Pontianak.
Satu di antara awak kapal menunjukkan hasil tangkapan ikan di lambung salah satu kapal. Pantauan tribunpontianak.co.id, beragam jenis ikan dengan berbagai ukuran tampak telah diberi tumpukan es.
Awak kapal tersebut kemudian menunjukkan salah satu ikan yang berukuran besar kepada rombongan PSDKP Pontianak dan Bakamla.
Mewakili awak kapal lainnya, Fong (19) dengan terbata-bata berbahasa Indonesia, menjelaskan bahwa ia sudah hampir sekitar tiga tahun menjadi nelayan.
Selain itu, Fong juga mengakui jika di perairan wilayah Indonesia, rombongannya banyak mendapatkan ikan hasil tangkapan.
"Saya tidak tahulah berapa lama, tak ingat, ada tiga tahun. Banyak dapat ikan," kata singkat.
Baca: Tak Kapok-kapok Curi Ikan di Perairan Indonesia, Bakamla Kembang Tangkap Nelayan Vietnam
Selain itu, Fong juga mengakui jika ia dan nelayan lainnya sebenarnya mengetahui jika perairan yang dimasuki pihaknya untuk mencari ikan, merupakan kawasan perairan bukan wilayah Vietnam.
"Sudah masuk di perairan Indonesia lima hari, kami tahu sudah masuk wilayah Indonesia. Ikan-ikan ini kami bawa ke Vietnam, kami jual di sana," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13 kapal nelayan asing asal Vietnam berikut 96 awak kapal berkewarganegaan Vietnam diamankan personel Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak dalam operasi rutin Operasi Nusantara Bakamla di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, Laut Cina Selatan, Selasa (21/3/2017).
Kepala Stasiun PSDKP Pontianak, Erik Sostenes mengungkapkan, keberhasilan penangkapan 13 kapal nelayan asing asal Vietnam ini merupakan hasil operasi bersama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan dukungan dari Bakamla.
"Penangkapan ini di satu wilayah spot, dan mereka (nelayan asing) menggunakan alat tangkap Pair Trawl, yang sampai saat ini alat tangkap tersebut termasuk alat tangkap yang dilarang dioperasionalkan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkapnya, Jumat (24/3/2017).