Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Petani Purwakarta Merugi, Beli Pupuk Sekarung Tak Utuh 50 Kilogram

Ratusan petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani di Kabupaten Purwakarta dirugikan dengan adanya kasus pembobolan pupuk.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Ratusan Petani Purwakarta Merugi, Beli Pupuk Sekarung Tak Utuh 50 Kilogram
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purwakarta AKP Agta Bhuawana di lokasi gudang, Kamis (23/3/2017). Ia didampingi Kanit IV Satreskrim Polres Purwakarta dalam ekspose perkara pembobolan pupuk bersubsidi untuk para petani. TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Ratusan petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani di Kabupaten Purwakarta dirugikan dengan adanya kasus pembobolan pupuk.

Satreskrim Polres Purwakarta membongkar praktik curang berupa pembobolan tiap karung pupuk bersubsidi oleh pegawai Gudang Lini III Purwakarta, Kamis (23/3/2017).

"Petani sangat dirugikan. Mereka membeli pupuk subsidi dalam karung 50 kilogram tapi ternyata beratnya sudah tidak utuh," ujar Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Agta Bhuwana di Polres Purwakarta, Kamis (24/3/2017).

Kasus pupuk bersubsidi yang diselundupkan pegawai gudang produksi PT Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik seberat sekira 40 ton senilai Rp 500 juta.

Baca: Kadis Pangan Kecewa Pupuk Subsidi untuk Petani Purwakarta Diselundupkan

Keenam tersangka membobol ratusan karung pupuk subsidi. Setiap karung yang dibobol, dikurangi 2 sampai 4 kilogram selama kurang lebih setahun.

Berita Rekomendasi

"Anda jika jadi petani, beli pupuk dalam sekarung 50 kilogram tapi berat pupuk dalam karungnya tidak lagi 50 kilogram. Jadi petani di Purwakarta jelas-jelas dirugikan," ia menegaskan.

Belum lagi, pendistribusian pupuk subsidi juga tidak sesuai ketentuan. Seharusnya, distribusi penyaluran pupuk subsidi di lini III ini harus melalui distributor.

"Pupuk yang diselundupkan ini juga dijual langsung ke pengecer," kata dia.

Ketua Harian Komisi Pengawas Pupuk di Purwakarta, Agus Suherlan, yang juga Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta membenarkan kondisi tersebut.

"Jadi gapoktan yang ada di Purwakarta berjumlah lebih dari 600. Kalau yang diselundupkan 30 ton berarti ratusan petani yang tertipu," ungkap Agus.

Selama ini petani saat membeli pupuk jarang menimbang ulang pupuk subsidi tersebut.

"Dengan kejadian ini, petani harus membiasakan menimbang ulang pupuk yang dibeli, takutnya timbangannya kurang," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas